Surabaya, (pawartajatim.com) – Pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia dan Persib Bandung, Rachmat Irianto, berhasil mempertahankan skripsinya di depan empat penguji dalam sidang skripsi S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Ruang Sidang, Gedung U4, FIKK, Kampus Lidah Wetan Surabaya, Selasa (18/4).
Rian, sapaan akrab Rachmat Irianto, mengangkat skripsi tentang Profil Atlet Sepak Bola dalam Proses Pencapaian Prestasi dan diuji oleh Rektor Unesa, Prof Dr Nurhasan MKes, Dosen FIKK, Prof (HC) Dr Zainudin Amali SE MSi, dan Dekan FIKK, Dr Dwi Cahyo Kartiko MKes, serta Ketua Sidang yang juga Koordinator Prodi PJKR, Mochammad Ridwan SPd MPd.
Pada kesempatan itu, Zainudin Amali, mencecar Rian, dengan pertanyaan seputar dinamika atlet sepak bola. Baik di sesi latihan maupun saat berlaga di atas lapangan, termasuk soal perubahan posisi pemain di lapangan, turut menjadi bahan pertanyaan sidang.
Perubahan posisi itu dialami Rian yang waktu di SSB Indonesia Muda Surabaya menjadi striker dan menjalani peran sebagai gelandang ketika terjun ke Timnas dan klub profesional. Sementara, Rektor Unesa, Nurhasan, lebih menyoroti bagaimana strategi pencapaian prestasi Rian di dunia sepak bola hingga bisa menembus Timnas dan memperkuat Indonesia di berbagai kompetisi sepak bola internasional.
Tidak lupa, Cak Hasan, panggilan akrab Nurhasan, juga mempertanyakan soal rencana karir Rian ke depan, tepatnya setelah lulus sarjana di Unesa. Berbagai pertanyaan tersebut dijawab tuntas oleh Rian di hadapan keluarga, termasuk sang Ayah, Bejo Sugiantoro yang menyaksikan jalannya sidang tersebut.
Selepas sidang, Cak Hasan mengatakan pihaknya terus mendukung pengembangan karir lebih luas bagi para atlet Indonesia. “Atlet harus diperhatikan pendidikan dan masa depannya. Sebab, mereka sudah memberikan yang terbaik untuk daerah dan negaranya. Untuk menjadi atlet, butuh seleksi yang tidak mudah. Selain itu, juga butuh latihan yang berjenjang,” jelasnya.
Karenanya, para atlet perlu diberi apresiasi, salah satunya beasiswa pendidikan. Pada kesempatan itu, Cak Hasan juga menawarkan beasiswa lanjut studi (S2) kepada Rian. “Selain sebagai apresiasi atas prestasi Rian sebagai atlet atau pemain sepak bola professional, juga karena kontribusinya di dunia sepak bola tanah air. Ini juga komitmen untuk menjamin pengembangan karir yang lebih luas bagi para atlet sepak bola atau pemain timnas Indonesia ke depan,” ungkapnya.
Tidak hanya S2, Unesa juga menyiapkan beasiswa S3. Tugas Rian, lanjut Cak Hasan, hanyalah fokus latihan dan latihan saja. Terkait pendidikan itu, Unesa sudah menyiapkan format yang berbeda dari sistem reguler. Ada sistem rekognisi yang dikaitkan dengan sejumlah mata kuliah.
Cak Hasan menambahkan, tidak hanya Rian yang mendapat beasiswa kuliah di Unesa, namun, juga ada banyak atlet dari cabor sepak bola hingga renang. “Kemarin ada atlet renang dan mendapat 8 medali di PON itu juga kami berikan beasiswa S2 di FIKK. Bahkan, kami siapkan kursi untuk menjadi dosen atau pendidik, bahkan pelatih di Unesa. Cabang apapun, bagi mereka yang berprestasi kami akan dukung sepenuhnya,” pungkasnya. (red)











