Gresik, (pawartajatim.com) – Wisuda di sekolah keagamaan ini berlangsung beda. SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas) dalam kegiatan wisuda tahun ini  menghadirkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara virtual. Orang nomer satu di DKI ini mengajak wisudawan untuk terus menempa diri sehingga bisa menjadi permata di kemudian hari.

Mantan Menteri Pendidikan ini mengibaratkan batu bara dan permata. Dua unsur kimia sesungguhnya sama, namun harga jualnya berbeda. Kalau permata hitungannya ton, tapi permata gram.

“Jika digembleng dengan situasi berbeda yang mendapatkan tekanan tinggi yakni permata. Jika digembleng kan jadi permata, yang tidak digembleng itu menjadi batu bara,” kata Anies Baswedan, Minggu (26/6). Untuk itu, lanjutnya Anies siswa harus mau ditempa dalam situasi apapun. Maksudnya, di lingkungan sekolah. Dan jenjang SMP itu perjalanan masih panjang.

Buat orang tua, tambahnya wisuda merupakan momen dan kesempatan untuk mensyukuri nikmat. Dia juga meminta terus bersemangat menempuh pendidikan. “Momen kelulusan ini awal dari perjalanan,” ucapnya.

Dijenjang selanjutnya, Anies juga meminta siswa untuk mengembangkan diri melalui aktivitas yang dihadirkan sekolah. Hal ini penting sehingga tak hanya akademik, namun bisa belajar berorganisasi. “Buat adik-adik yang lulus SMP, lihatlah ini sebagai perjalanan baru. Mengembangkan potensi ini penting tapi latihan kepemimpinan maupun membangun jaringan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Spemdalas Gresik Foni Libriastuti mengungkapkan, untuk tahun ini pihak sekolah meluluskan 201 siswa. Namun, dua siswa berhalangan hadir karena mengikuti Porprov Jatim. “Kita terus berbenah, bahkan kedepan ada boarding school, akademi basket,” ujarnya.

Sebagai sekolah Muhammadiyah, Foni juga mewajibkan wisudawan harus hafal minimal Juz 30. “Ini syarat wajib, namun beberapa siswa hafal hingga 5 juz,” katanya bangga. Kadispendik Gresik, S Hariyanto memuji  yang telah dilakukan Spemdalas. Selain akademik, sekolah ini mampu menerapkan kelas Tahfidz.

Pria asli Duduksampean Gresik itu mengungkapkan, kesuksesan Spemdalas ini harus diapresiasi. Dia berharap agar sekolah terus berkembang dan terus menjadi rujukan sekolah lain. “Apalagi tahfidz merupakan program pemerintah daerah, sehingga harus didukung,” tutupnya. (dra)