Surabaya, (pawartajatim.com) – Untuk mencegah terjadinya kebakaran, terutama di lingkungan sekolah, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya mulai gencar melakukan edukasi dan simulasi mitigasi bencana kebakaran. Sejumlah pelajar juga membekali diri dengan Tas Siaga Bencana agar lebih waspada terhadap potensi bahaya kebakaran.
Sebuah mobil pemadam kebakaran dari DPKP Pasar Turi Surabaya membunyikan sirine dan dengan cepat melaju menuju SDN Ketabang I/288 di kawasan Jalan Ambengan Surabaya. Para petugas pemadam kebakaran dengan sigap mengulurkan pipa dari mobil pemadam kebakaran ke pusat sumber api di salah satu ruang kelas.
Hanya dalam waktu sekejap, api sudah bisa dipadamkan petugas pemadam kebakaran. Edukasi dan simulasi penanggulangan kebakaran ini dilakukan petugas DKPP Kota Surabaya kepada ratusan siswa SDN Ketabang I/288 Surabaya.
Petugas PMK Surabaya, Sugianto, mengatakan para siswa diberi pembekalan mengenai sosialisasi pencegahan bahaya kebakaran dan penanganan kebakaran dengan api awal menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan APAM (Alat Pemadam Api Medium).
APAM ini, yaitu pompa pemadam kebakaran portable tahap awal dan lanjutan yang menggunakan tenaga mesin sepeda motor sebagai tenaga utamanya, terutama digunakan untuk kawasan padat penduduk.
‘’Sehingga, para siswa yang masih relatif belia ini memiliki pemahaman atas potensi bahaya dan cara pencegahan kebakaran,” kata Sugianto, Senin (12/6). Salah satu siswa yang juga Eco Student of The Year 2022 tingkat SD, Queen Aneeysa Kabeer Lukito, mengaku senang bisa praktik langsung bagaimana cara memadamkan api serta menghindari saat terjadinya kebakaran.
Selain menggunakan baju tahan panas dan api, helm pemadam kebakaran, sarung tangan pemadam kebakaran dan sepatu boots safety untuk memadamkan api, Queen juga membekali diri dengan membawa Tas Siaga Bencana selama di sekolah.
“Tas Siaga Bencana ini berisi kotak P3K, pakaian, minuman dan makanan ringan, serta alat komunikasi, dan akan digunakan jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran maupun bencana. Materi yang saya terima tadi, saat terjadi kebakaran kita tidak boleh panik. Kita juga diajarkan tentang memadampak api dan cara terhindar dari kebakaran,” kata Queen yang juga Putri Lingkungan Hidup 2022.
Edukasi dan simulasi penanggulangan kebakaran ini akan rutin dilakukan di sekolah-sekolah, agar para pelajar mendapatkan pengetahuan tentang pencegahan dan bahaya kebakaran, sekaligus cara mengatasinya agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Selain itu, dalam diri siswa tertanam rasa kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran. (red)