Wakil Menteri Kesehatan/Wamenkes Republik Indonesia, dr. Benjamin Paulus Octavianus., Sp.P., FISR (no 4 dari kiri) saat akan menggunting pita tanda diresmikannya Waron Hospital di Surabaya Jum’at (19/12/2025). (foto/bw)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Surabaya Timur, memiliki rumah sakit/RS yang wah nan megah. Namanya, Waron Hospital yang beralamat Jalan Kaliwaron 106-114 Surabaya menggelar Grand Opening Jum’at (19/12/2025).

Sedikitnya 700 tamu undangan menghadiri acara grand opening ini. Diantaranya jajaran pejabat Pemerintah Kota/Pemkot Surabaya serta kota lainnya. Bahkan, ada yang dari luar Pulau Jawa. Peresmian dilakukan Wakil Menteri Kesehatan/Wamenkes Republik Indonesia, dr. Benjamin Paulus Octavianus., Sp.P., FISR.

Menurut Wamenkes, Waron Hospital ini harus mendapat support penuh dari pemerintah. Kenapa harus support? Ia memberi alasan bila pemerintah yang membangun rumah sakit tidak selengkap ini. Misalnya, saat pemerintah membangun delapan rumah sakit di Sulawesi Utara, tidak selengkap seperti yang di Waron Hospital ini.

Karena kelengkapannya inilah, kata Wamenkes, Waron Hospital harus punya keahlian yang berbeda. Misalnya, SDM dengan menghadirkan dokter spesialis 10 dokter ahli fertility. ‘’Saya karakan Waron Hospital merupakan rumah sakit terbaik di Jatim, khususnya di Surabaya.

Suasana penekanan tombol tanda diresmikannya Waron Hospital di Surabaya Jum’at (19/12/2025). (foto/bw)

Bagaimana tidak baik, ia memperkirakan Pembangunan Waron Hospital menghabiskan dana Rp 400 miliar. Bahkan mencapai Rp 600 miliar. Karena itulah, dr. Benjamin Paulus Octavianus., Sp.P., FISR., meminta agar masyarakat di Indonesia Timur tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.

‘’Karena SDM bagus. Waron Hospital merupakan pilihan utama bagi masyarakat di Jatim khususnya Surabaya,’’ ujarnya. CEO Waron Hospital, Dr. dr. H. Amang Surya P, Sp.OG., F-MAS, mengatakan, latar belakang berdirinya Waron Hospital sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang berkualitas dan penuh empati dan lebih personal.

Dengan tagline ‘Heal in Happy Way’, Waron Hospital lahir dari sebuah visi untuk menghadirkan rumah sakit yang tidak hanya kuat secara medis, tetapi juga memahami kebutuhan emosional pasien dan keluarga.

‘’Kami ingin menciptakan tempat berobat yang aman, nyaman dan penuh empati, terutama bagi perempuan dan anak,” kata dr Amang. Sedangkan, Direktur Waron Hospital, dr Nikolas Dwi Susanto, M.Kes, mengatakan, sejak berlangsungnya soft opening pada 19 Oktober 2025 lalu, Waron Hospital telah melayani warga Surabaya dan menangani beragam layanan.

Mulai dari persalinan, bedah minimal invasif (Laparoscopy) terkait ginekologi, tindakan interventional Pain Management (IPM), hingga NICU, dengan jumlah kunjungan rawat jalan lebih dari 300 pasien, rawat inap lebih dari 130 pasien dan tujuh pasien masuk ICU.

Beragam layanan yang telah tertangani di Waron Hospital sejak diadakannya soft opening pada 19 Oktober 2025 hingga saat ini adalah seputar kesehatan perempuan dan anak serta vaksinasi. Salah satunya beberapa pasien bayi baru lahir yang telah menggunakan alat NICU Level 3.

dr. Nikolas Dwi Susanto, M.Kes selaku Hospital Director (no 2 dari kiri), Dr. dr. Jodi Visnu, MPH selaku Medical Director (kiri), Dr. dr. Alfian Wika Cahyono, M.Biomed selaku Health Technology Executive Director (no 2 dari kanan) dan dr. Mahendra Tri Arif Sampurna., Sp.A., Subsp.Neo(K)., PhD dokter spesialis anak subspesialis neonatologi (kanan). (foto/bw)

Masing-masing memiliki tantangan medis signifikan dan berperan penting dalam menentukan kualitas awal kehidupan bayi tersebut,” ujar dr Niko. Pada acara grand opening ini juga turut menampilkan beberapa teknologi yang berkaitan dengan pelayanan dan kesehatan yang digunakan Waron Hospital.

Diantaranya robot pelayanan hingga robot bedah (robotic surgery) yang dihadirkan untuk mendukung layanan bedah minimal invasif, termasuk prosedur laparoskopi ginekologi, bedah perempuan, serta tindakan bedah tertentu yang membutuhkan presisi tinggi.

Teknologi ini menjadi bagian dari pengembangan layanan bedah modern Waron Hospital ke depannya. (bw)