Banyuwangi (pawartajatim.com)- Tiga jembatan yang putus akibat banjir bandang di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, belum sepenuhnya dibangun. Akibatnya, warga harus berjalan memutar ketika keluar kampung. Sementara, warga memanfaatkan jembatan darurat. Namun, hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Jembatan yang putus adalah penghubung antar desa. Ketiganya hanyut terbawa banjir bandang, 3 November lalu. “ Satu jembatan darurat sudah selesai kami bangun. Yaitu di Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru,” kata Plt. Kepala Dinas PU Cipta Karya Perumahan dan Permukiman
(CKPP) Banyuwangi, Danang Hartanto, Rabu (23/11/2022) siang.
Sementara, dua jembatan lagi di Desa Kalibaru Wetan dibangun jembatan darurat oleh warga dibantu sejumlah lembaga. Pembangunan jembatan darurat ini untuk memberikan akses warga tetap berjalan. Khusus yang dibangun swasaya keamanannya harus dipastikan. Sebab, hanya disangga pohon pinang. “ Sementara hanya untuk roda dua. Khusus roda empat menggunakan jalur lain,” tegasnya.
Pembangunan tiga jembatan yang ambruk ini akan dilakukan tahun 2023. Tak hanya jembatan yang putus di Kalibaru, pembangunan jembatan juga dilakukan di sejumlah titik. Salah satunya, jembatan di perumahan Sutri, Kelurahan Sobo, Banyuwangi yang juga hanyut terbawa banjir. Lalu, jembatan gantung penghubung dua dusun di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Baru-baru ini juga ambruk terbawa banjir. “ Total anggarannya sekitar Rp 25 miliar,” tutupnya.
Banjir bandang menerjang Kecamatan Kalibaru, 3 November lalu. Sedikitnya 65 rusak tergerus banjir. Dari jumlah ini, 35 diantaranya hanyut terbawa banjir. (udi)











