Surabaya, (pawartajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyerukan, sikap toleransi dan kerukunan antarumat beragama bagi seluruh warga Kota Surabaya. Seluruh masyarakat diminta bersama-sama menjaga Kota Surabaya agar tercipta suasana yang aman dan damai.
Penegasan itu dikemukakan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di hadapan 6.000 jemaat saat peresmian Gereja Mawar Sharon (GMS) 2 Surabaya Barat di Rooftop Pakuwon Mall Surabaya, Kamis (20/7) malam.
Menurut Eri, jika masyarakat memahami arti keyakinan dan agama serta saling menjaga toleransi, dipastikan tidak ada kejahatan, kriminalitas hingga permusuhan di wilayah Surabaya. Di sisi lain, Eri menyebut pemimpin sejati di Surabaya bukanlah seorang Wali Kota.
Namun, dipimpin oleh orang yang bisa berdiri dan mendoakan orang lain untuk bahagia. Warga yang tinggal di Surabaya juga beragam, dari berbagai suku, ras dan agama yang hidup saling berdampingan dan saling melengkapi.
“Surabaya bisa maju dan makmur karena seluruh warga, termasuk jemaat di GMS ini, bersama-sama saling menjaga toleransi dan kerukunan beragama setiap saat,” ujar Eri Cahyadi, saat memberi sambutan di hadapan 6.000 jemaat GMS Surabaya Barat.
Sekretaris Umum GMS Otonomi 2, Mulyadi Budiyanto, mengatakan GMS Rooftop ini dibangun lantaran semakin hari jemaat GMS terus bertumbuh. Sehingga, membutuhkan tempat yang bisa menampung jemaat yang beribadah.
Selain menjadi tempat ibadah, GMS Rooftop juga menjadi pusat gerakan dari GMS yang ada di Indonesia. Rumah ibadah di lantai 2 Pakuwon Mall Surabaya Barat ini dilengkapi dengan museum, café hingga toko buku.
Mulyadi, mengatakan, meskipun secara fisik bangunan GMS Rooftop terlihat megah dan mampu menampung 6.000 jemaat, bagi GMS nilai yang diajarkan lebih utama. Sebab, Gereja dianggap bukan soal luas, desain atau fasilitasnya, namun tentang orangnya.
“Gereja ketika orang datang bisa diterima. Mereka yang datang bisa berubah menjadi lebih baik. Itu yang kita ajarkan di Gereja ini. Jadi bukan gedungnya atau mewahnya fasilitas,” jelas Mulyadi. Keberadaan gereja ini diharapkan terus bisa menjawab kebutuhan setiap jemaatnya.
Semisal, jika ada orang yang bangkrut bisa dipulihkan, orang yang terjerat narkoba bisa dilepaskan dan keluarga yang berantakan bisa mengalami pemulihan. “Itulah yang menjadi kekuatan Gereja kami, kekeluargaan yang erat, injil yang kuat,” tegasnya.
Selain ruang ibadah untuk jemaat keluarga, GMS Rooftop juga menyediakan ruang ibadah untuk jemaat anak-anak, dan usia muda. Pada hari Sabtu ada empat ibadah dan Minggu ada lima ibadah.
Sebagai gereja sel yang apostolik dan profetik, memiliki misi seribu gereja lokal dan satu juta murid, Gereja Mawar Sharon akan terus melakukan pengembangan. Ke depan GMS akan mendirikan sekolah Alkitab.
Sebagai informasi, Gereja Mawar Sharon (GMS) adalah Sinode Gereja yang berpusat di Surabaya yang bergerak dalam aliran Teologi Karismatik Pentakosta. GMS adalah gereja yang diutus untuk menyuarakan kebenaran dan berdampak bagi dunia melalui pemuridan.
Memiliki visi “Gereja Sel yang Apostolik dan Profetik”, gereja yang dipenuhi oleh rupa-rupa karunia Roh Kudus dan bergerak dalam Amanat Agung untuk menjadikan semua bangsa murid Kristus.
Berawal dari sebuah Persekutuan Doa di kota Surabaya pada 1984, GMS kini bertumbuh dalam gereja-gereja lokal di berbagai wilayah. Hingga saat ini, jumlah total jemaat GMS di Surabaya telah mencapai 25.000 jemaat yang beribadah setiap hari minggu. Sedangkan, di seluruh Indonesia sudah ada sekitar 100.000 jemaat.
Hingga kini, GMS bertumbuh menjadi berbagai regional di Indonesia. Yakni, Surabaya 1, Surabaya 2, Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), Jatimbalinusa (Jawa Timur, Bali, Kepulauan Nusa Tenggara), Sulampapua (Sulawesi, Ambon, Maluku, dan Papua) dan Sumatera.
Serta, perintisan Rose of Sharon Church (ROSC) sebagai wadah pelayanan mancanegara, yang kini berada di berbagai wilayah, Asia (Tenggara dan Timur), Australia, Eropa, Amerika (Amerika Serikat dan Kanada). (red)