Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Mengganasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur berimbas pada  harga ternak sapi di Banyuwangi. Harga sapi di wilayah ini terus meroket. Penyebabnya, sapi luar daerah dilarang masuk. Sehingga, pedagang hanya mengandalkan sapi lokal.

Harga ternak sapi lokal di Banyuwangi naik antara Rp 500.000 hingga Rp 2 juta per ekor. Biasanya, harganya sapi lokal berkisar Rp 19 juta hingga Rp 20 juta per ekor. Kini, minimal harganya Rp 20 juta per ekor.

“Sekarang hanya mengandalkan sapi lokal. Ternak dari luar daerah ditutup. Ini yang membuat harga ternak terus meroket,” kata Usman Afandi (26), pedagang sapi asal Tegaldlimo, Banyuwangi, Selasa (24/5) siang.

Selama ini, pedagang bisa mendatangkan ternak dari luar daerah. Salah satunya, dari Bali. Karena ditutup, pasokan sapi Bali terhenti. Termasuk, dari beberapa kabupaten di sekitar Banyuwangi. “Jadi, kalau di pasar hewan, hanya sapi lokal yang dijual. Tidak ada sapi luar daerah,” jelas pengusaha muda ini.

Pihaknya memprediksi, harga ternak ini akan terus meroket jika wabah PMK tetap mengganas. Apalagi, mendekati Idul Kurban yang membutuhkan banyak hewan potong. Selama ini, hewan potong banyak didatangkan dari Bali. Kini, hanya mengandalkan ternak lokal.

Selain wabah PMK, meroketnya harga ternak sapi dipicu naiknya harga pakan. Rata-rata, pakan buatan pabrik naik dari Rp 160.000 menjadi Rp 175.000 per sak. Sehingga, memberatkan peternak. Meski mengandalkan ternak lokal, pasokan ternak untuk Idul Kurban di Banyuwangi diklaim masih aman.

Populasi ternak sapi mencapai 9.225 ekor. Sedangkan kebutuhan ternak potong hanya sekitar 3.221 ekor. “Jadi, ada surplus ternak sapi sekitar 6004 ekor. Kondisinya masih aman,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, M. Khoiri. Pejabat ini juga memastikan, belum ditemukan kasus PMK pada ternak di Banyuwangi.

Pihaknya terus melakukan survailen dan vaksinasi pada ternak di kantung-kantung peternak. “Dari lima pasar hewan seluruhnya masih buka, karena belum ditemukan kasus PMK,” tegasnya. (udi)