Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Wisuda kelulusan siswa SMK di Tegalsari, Banyuwangi, Rabu (18/5) pagi, digelar dengan unik. Para siswa yang lulus diminta sungkeman dan membasuh kaki orang tua masing-masing. Kegiatan langka ini diwarnai hujan tangis, baik siswa maupun orang tua.

Aksi sungkem dan basuh kaki ini sebagai simbol bakti anak kepada orang tua. Selama tiga tahun, orang tua bersusah payah menyekolahkan anak-anaknya.  Belum lagi, anak-anak sering tak menurut perintah orang tua.

“Ini pesan moral, momen kelulusan ini, kami ingin mengembalikan anak didik seutuhnya ke orang tua, termasuk membangkitkan rasa bakti siswa yang lulus dengan sungkeman dan basuh kaki,” kata Kepala SMK Negeri 2 Mabadiul Ihsan Tegalsari, Dr. Umar Said.

Menurut dia, kegiatan ini untuk mengajak siswa tidak berhura-hura dalammerayakan kelulusan. Namun, para siswa diajari prihatin dengan tetap berbakti kepada orang tua. Ini pertama kalinya di Banyuwangi, kelulusan diisi dengan basuh kaki orang tua.

‘’Ini simbol penghormatan kepada orang tua dan doa orang tua untuk anak-anaknya yang lulus, sekaligus melestarikan budaya leluhur, ” jelas Umar Said. Sebanyak 197 siswa sekolah ini lulus tahun ini. Hebatnya, begitu lulus, hampir seluruhnya sudah diterima di dunia kerja.

‘’Kami berkomitmen, lulusan SMK tidak menganggur dan mengurangi pengangguran. Tapi, masuk dunia kerja dan menjadi wirausaha di inkubator bisnis yang dirintis sekolah. Ada juga yang melanjutkan kuliah,” imbuhnya.

Aksi basuh kaki dan sungkeman menjadi pengalaman tersendiri para siswa. Tangis haru pecah ketika para siswa diminta sungkem, lalu membasuh kaki orang tua. Seluruhnya tak kuasa menahan tangis, sambil berpelukan.

“Ini pengalaman luar biasa. Selama ini, kami belum pernah membasuh kaki orang tua. Ini sebagai bakti dan doa kepada orang tua,” kata Ika Laila, salah satu siswa. (udi)