Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Ada yang unik serangkaian Idul Adha di Banyuwangi. Pembagian daging kurban diberikan khusus untuk para ibu hamil (bumil) dan balita. Kegiatan ini dimotori anggota DPR RI asal Banyuwangi, Sonny T Danaparamita.
Aksi ini bertujuan ikut mencegah stunting atau gangguan pertumbuhan akibat kurang gizi. Sedikitnya, 1.500 paket daging dibagikan serempak di wilayah Banyuwangi kota dan Banyuwangi selatan.
Sebanyak 5 ekor sapi dan 4 ekor kambing disembelih dalam kegiatan ini. Mereka yang mendapat bingkisan daging sudah terdata secara jelas. Data ini melibatkan para relawan, sehingga benar-benar tepat sasaran.
Pembagian daging dipusatkan di Rumah De Giri, Banyuwangi. “Kalau biasanya, daging kurban diberikan ke kalangan kurang mampu, tahun ini kami membagikan daging kurban kepada para bumil dan balita. Ini mencegah stunting di kalangan balita,” kata Direktur Rumah De Giri, Erik Trisdiantana, Selasa (12/7) sore.
Daging kurban untuk bumil ini diharapkan bisa membantu peningkatan gizi anak-anak Indonesia, khususnya Banyuwangi. Sehingga, generasi penerus tidak mengalami stunting. Sebab, generasi yang stunting akan mengangu kreativitas dan produktivitas dalam belajar.
Meski difokuskan untuk bumil, pihaknya juga tetap membagikan daging kurban kepada kaum duafa. Menariknya, pembagian daging kurban ini dilakukan secara berkeliling atau door to door. Sehingga, mereka yang mendapatkannya tidak perlu antre untuk mengambil.
Tak hanya Banyuwangi, daging kurban untuk bumil ini juga dibagikan di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Total, menyembelih 4 ekor sapid an 6 ekor kambing. “Jadi, kami juga tetap menyediakan daging juga bagi kaum duafa yang dibagikan ke rumah -rumah ,” tegasnya.
Rumah De Giri merupakan sebuah akronim. Penamaaan ini artinya Demokrasi Gagasan dan Inspirasi (De Giri). Rumah ini merupakan pusat aspirasi yang dinahkodai Politisi PDIP, Sonny T Danaparamita. Anggota Komisi VI DPR RI berharap dengan mendapatkan daging saat Idul Adha, bumil dan balita yang rawan kekurangan gizi bisa dicegah sejak dini.
“Data dari Kesehatan Dunia, 20 persen stunting itu terjadi pada masa kehamilan. Ini yang harus dicegah dengan pembagian daging. Sehingga, ke depan generasi kita terbebas dari stunting,” jelasnya. (udi)