Surabaya, (pawartajatim.com) – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan beasiswa kuliah kepada lima penggawa Tim Nasional (Timnas) Sepakbola Indonesia. Ini sebagai bentuk komitmen untuk mendukung para atlet yang ingin menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Kelima penggawa timnas itu, yakni Marselino Ferdinan Philipus, Marcell Januar Putra, Hugo Samir, Brylian Aldama dan Arsa Ramadan Ahmad. Mereka mengaku siap kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Unesa.
Marselino Ferdinan mengatakan, kebahagiaannya bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Menurutnya, ini kesempatan yang perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Terlebih, ini juga penting untuk masa depan kariernya di dunia olahraga.
“Tentu ini menjadi motivasi buat kami untuk terus belajar, berlatih dan mengembangkan diri, serta karier di dunia sepak bola. Yang jelas, kami bersyukur bisa dapat beasiswa dan kuliah di sini,” ungkap Marselino, Kamis (1/6).
Meski kini berkarir di Liga Belgia, Marselino mengaku tidak menjadi hambatan. Sebab, dari Unesa sudah menyiapkan skema perkuliahan khusus, yang memang tidak sampai mengganggu konsentrasi latihan maupun pertandingan.
“Saya kira pendidikan itu penting sekali ya bagi atlet seperti kami. Apalagi, karier profesional atau masa emas itu ada masanya. Jadi, ketika kami sudah tuntas menjadi atlet bisa lanjut menjadi pelatih atau dosen olahraga,” terangnya.
Sementara, Brylian Aldama, mengatakan jika kesempatan kuliah tidak datang dua kali, dan itu harus dimanfaatkan dengan baik. Selain untuk masa depan karier mereka, juga untuk memperkuat ekosistem karier atlet.
“Saya senang dengan beasiswa ini, saya tahu sepak bola itu ada batasnya. Jadi, dengan kesempatan ini saya berharap dan teman-teman bisa menggunakannya dengan sebaik mungkin untuk kehidupan kami ke depan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unesa, Prof Nurhasan, menegaskan pihaknya berkomitmen untuk mendukung para atlet yang ingin menempuh pendidikan di universitas. Nurhasan menyiapkan beasiswa untuk itu. Tidak hanya program sarjana, namun juga magister.
“Ini teman-teman punya kemampuan di bidang olahraga dan punya prestasi, itu yang kami apresiasi. Dengan kemampuan itu bisa direkognisi dan misal nanti kuliah sampai S2, itu sudah masuk kualifikasi jadi dosen. Monggo, kalau mau jadi dosen kami siapkan,” katanya.
Adapun skema perkuliahan atlet penerima beasiswa di Unesa, memang berbeda dari kuliah reguler pada umumnya. Kurikulum itu sudah diterapkan di Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional. Perkuliahan atlet diatur sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu latihan dan pertandingan.
“Saya harapkan ini kuliahnya tidak boleh lebih dari 4 tahun. Karena itu, kami siapkan skema khusus dan dosen pendamping khusus yang mengawal mereka sampai benar-benar selesai kuliah dan nanti bisa lanjut lagi S2. Saya harap mereka bisa seperti Rachmat Irianto yang sudah sarjana dan saya tawar lagi beasiswa S2 dan ini mau lanjur,” pungkasnya. (red)