Gresik, (pawartajatim.com) – Perguruan Tinggi swasta di Gresik ini terus berupaya mengikuti perkembangan jaman. Saat peringatan Dies Natalis ke-9, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) ini menorehkan inovasi terbaru. Yaitu beroperasinya Laboratorium virtual (Labvir).
Selain itu, kampus di komplek pabrik Semen Indonesia di Jl. Veteran Gresik ini segera membuka program studi (Prodi) baru, yakni SI Kedokteran. Untuk merealisasikan prodi baru ini, sejumlah persiapan tengah dilakukan.
Nantinya, pengelolaan Prodi Kedokteran yang ditargetkan mulai dibuka tahun akademik 2023/2024 yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Semen Gresik (RSSG) yang masih satu atap di bawah naungan Yayasan Semen Indonesia Foundation.
Rektor UISI Prof Dr Eng Ir Herman Sasongko mengatakan persiapan prodi Kedokteran dan Labvir itu usai prosesi Halal Bihalal dan Dies Natalis ke-9 UISI di Gresik, Rabu (11/5). Untuk membuktikan kecanggihan operasional Labvir, Herman mengajak awak media meninjau langsung dan mendemonstrasikan hasil inovasi kampus yang dipimpinnya yang menempati lantai 3 kampus B.
“Laboratorium virtual ini tidak saja akan men-support proses pembelajaran bagi para dosen dan mahasiswa UISI, tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat industri atau ilmuwan, termasuk lembaga-lembaga pendidikan lain yang ingin memaksimalkan pengembangan engineering process dan engineering mechanism dari aktivitas manufacturing di industri, seperti reaksi proses sampai calculation of production,” tandasnya.
Saat ini, Labvir UISI telah diterapkan untuk mendukung operasional pabrik Semen Indonesia di Tuban dan Rembang. Sejumlah lembaga pendidikan juga telah memanfaatkan program atau aplikasi yang dirancang oleh tim teknis UISI ini. Beragam skema kerja sama bisa dilakukan oleh publik, terutama kelembagaan (institusi) jika ingin memanfaatkan Labvir UISI ini.
Dalam penggunaannya, Labvir UISI bisa diakses melalui website maupun aplikasi oleh mahasiswa. Hal ini memudahkan mahasiswa untuk mengakses simulasi dari mana saja. Mengusung konsep integrasi software dan hardware, diharapkan laboratorium ini dapat memudahkan proses penyampaian materi diskusi dalam forum agar bisa secara komprehensif diterima oleh mahasiswa.
Selain unjuk karya brilian berupa Labvir, momentum Dies Natalis kali ini juga membawa angin segar bagi UISI, yakni segera dibukanya Prodi S1 Kedokteran. Tentang rencana Prodi baru ini, Prof Herman menjelaskan, beberapa persiapan tengah dilakukan.
Diantaranya pengurusan perizinan ke pemerintah pusat, juga terkait penyediaan SDM, khususnya tenaga pengajarnya. Dikatakan, saat ini sudah siap 16 dokter spesialis yang akan mendukung pengelolaan Prodi Kedokteran ini.
Selain itu, pihaknya juga tengah melakukan seleksi terhadap ratusan calon dosen yang telah mendaftar. “Kebutuhan dokter, baik di Jawa Timur maupun daerah lain di Indonesia masih cukup besar. Karena itu. Kami optimistis membuka Prodi Kedokteran ini.
Dari rencana rekrutmen yang sekarang lagi berproses, dari belasan yang kami butuhkan, ternyata yang mendaftar cukup banyak, sampai ratusan,” ujarnya bersemangat seraya mohon doa dan dukungan masyatakat agar rencana pembukaan Prodi Kedokteran ini lancar.
Sementara itu, Ketua Yayasan Semen Indonesia Foundation, Guntoro, ST, MM, menegaskan, rencana kerja sama UISI dan RSSG terkait rencana pembukaan Prodi Kedokteran UISI merupakan wujud kebersamaan sesama elemen keluarga besar Semen Indonesia.
Karena itu, ia berharap, semua tahapan yang dilakukan menajemen UISI dalam menyiapkan Prodi Kedokteran ini berjalan lancar dan kelak memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan nagara.
“Sebagai badan pembina, kami di yayasan memang tengah memompakan semangat kemandirian dan kebersamaan kepada semua unit atau satuan-satuan pengelola, khususnya di lembaga pendidikan. Sebab, saat ini kami punya lembaga pendidikan mulai PAUD hingga pergutuan tinggi.
Mandiri dalam arti mampu mengelola lembaga sebisa mungkin tanpa bantuan, misalnya terkait pengelolaan finansial. Serta semangat kebersamaan bisa diterjemahkan dengan memperkuat sinergi atau kerja sama antarlembaga, atau bahkan dengan pihak luar sekalipun,” tandas Guntoro. (dra)