Surabaya, (pawartajatim.com) – Ada tujuh jemaah calon haji asal Jawa Timur/Jatim gagal berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Rata-rata jemaah mengalami sakit dan lansia. Salah satunya, mengalami demensia berat.

Hingga keberangkatan kloter 1, 2 dan 3 Embarkasi Surabaya, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mengonfirmasi ada tujuh jemaah calon haji yang gagal berangkat.

Mereka dari kloter 2 sebanyak lima orang berasal dari Bangkalan karena sakit. Salah satunya adalah pendamping haji. Sedangkan, dua jemaah lainnya merupakan pasangan suami istri dari kloter 3 juga dari kota yang sama.

Kepala Kantor Pelabuhan Kesehatan/KKP Kelas I Surabaya, Rosidi Roslan, mengatakan, dari tujuh jemaah yang sakit tersebut, satu diantaranya mengalami penyakit demensia atau pikun kategori berat. Sehingga, tidak memungkinkan untuk diberangkatkan.

Namun, kata dia, petugas kesehatan haji hanya mengeluarkan rekomendasi dari hasil pemeriksaan kesehatan, bukan memberikan persetujuan berangkat atau tidaknya jemaah tersebut.

Dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan haji di AHES, kondisi daya ingat dan cara berpikir jemaah tersebut menurun drastis. ‘’Jemaah berusia diatas 65 tahun dan tergabung dalam kloter 2, juga sulit diajak berkomunikasi.

”Satu jemaah mengalami anemia dan saat ini dirawat di RSU Haji Surabaya. Mudah-mudahan jemaah yang sakit, nanti semuanya bisa sembuh dan berangkat,” kata Rosidi, saat ditemui di Poliklinik AHES, Kamis (25/3).

Namun, pihak keluarga dari jemaah tersebut yang memintanya sendiri untuk membatalkan keberangkatan haji tahun ini dan memilih membawanya pulang kembali ke rumah. “Dari pihak keluarga yang meminta untuk pulang ke rumah karena kondisi jemaah mengalami demensia akut tersebut,” terangnya.

Selain tujuh jemaah yang gagal berangkat karena sakit, Poliklinik di AHES juga mencatat sedikitnya 30 jemaah yang menjalani rawat jalan. Rata-rata, dari mereka karena kelelahan setelah melewati perjalanan jauh dari tempat asal menuju Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

Namun, kondisi mereka berangsur membaik dan diizinkan berangkat ke Tanah Suci sesuai Kloter keberangkatan. (red)