Surabaya, (pawartajatim.com) – Kekurangan air minum pada tubuh manusia bisa menimbulkan dehidrasi. Karena itu, bila tak segera diobati dapat berdampak serius pada kesehatan. Adalah, Darwis Antonio, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Widya Kartika (UWIKA) Surabaya, menciptakan urinoir pintar yang mampu mendeteksi tingkat dehidrasi tubuh melalui analisis warna urine.
Gagasan ini berangkat dari kebiasaan seseorang yang mengabaikan panduan warna urine di toilet umum. “Padahal warna urine bisa jadi alarm dini kondisi kesehatan kita. Dengan alat ini, informasi disajikan otomatis tanpa perlu repot membandingkan,” kata Darwis Antonio, di Surabaya Selasa (29/7).
Menurut dia, alat inovatif ini menggunakan teknologi fuzzy logic untuk mengidentifikasi kondisi cairan tubuh pengguna. Hasil analisis kemudian langsung ditampilkan di layar LCD, lengkap dengan saran jumlah konsumsi air yang dianjurkan.
Dosen pembimbing Darwis, Dwi Taufik Hidayat, S.Kom., M.Kom., menyatakan, inovasi ini sebagai langkah maju dalam pemanfaatan teknologi sederhana untuk kesehatan. “Teknologi ini menjadi pengingat praktis sekaligus preventif, karena banyak orang tidak menyadari tanda-tanda dehidrasi,” ungkapnya.
Ketua Prodi Teknik Elektro UWIKA, Erwin Dhaniswara, S.Si., M.Kom, menambahkan, mahasiswanya tidak hanya belajar teori. Tetapi mampu menciptakan solusi nyata bagi masyarakat. Inovasi ini membuktikan teknologi bisa membawa perubahan besar meski bentuknya sederhana,” tuturnya.
Dengan toilet pintar ini, kata dia, diharapkan masyarakat, khususnya pengguna urinoir lebih peduli menjaga kebutuhan cairan tubuh. Inovasi ini menandai kontribusi nyata kampus dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui teknologi yang mudah diakses. (bw)