Gresik, (pawartajatim.com) – Pemerintah Desa (Pemdes) Wadeng Kecamatan Sidayu Gresik tengah membangun kembali atau rehab kantor dan pendopo desa. Bangunan lama dinilai sudah kurang representatif/memadai lagi dengan jaman yang terus berkembang.
“Yaaa…, saat ini tengah dilakukan pembangunan rehab kantor dan pendopo desa,” kata Imam Khoiri Kepala Desa (Kades) Wadeng Kec. Sidayu Gresik esik, di kantornya Senin (11/12). Pembangunan rehab ini terdiri dari 2 termin, termin yang pertama telah dimulai pada awal November lalu.
Pihaknya berharap, dana pada termin 2 segera turun sehingga pembangunannya bisa dilanjut. “Mudah-mudahan pada awal Februari tahun depan pembangunannya sudah rampung. Sehingga pendopo dan kantor desa bisa dipergunakan,” harap pria yang tampil selalu energik ini.

Adapun sumber dana dari pembangunan rehab ini adalah BK (Bantuan Keuangan) 2023 dari Pemerintah Kabupaten/Pemkab. Untuk pembangunan kantor desa mendapat alokasi Rp 200 Juta sedangkan pendopo desa mendapat Rp 250 Juta.
Kades Imam Khoiri memberi apresiasi pada pihak terkait atas turunnya dana BK ini. Mengingat dana ini amat diperlukan, kondisi bangunan sebelumnya memang sudah kurang memadai lagi, misalnya kalau hujan turun airnya nampes/merembes sampai masuk ke tengah atau ruang utama.
Kemudian dalam rentang waktu pembangunan proyek, kegiatan rutinitas desa menempati ruang lama timur bangunan pendopo. Dan untuk kegiatan yang menghadirkan banyak warga, tempatnya meminjam ke lembaga pendidikan PAUD atau gedung sekolah terdekat. Misalnya untuk kegiatan Posyandu.

“Juga ada kegiatan yang kami ajukan atau dipadatkan waktunya sebelum pendopo mulai direhab,” tambah Pak Imam panggilan akrab Kades ini. Untuk itu pria asli warga Wadeng ini menginginkan rehab segera selesai.
Sehingga pelayanan ke warga lebih bisa ditingkatkan. Baik dalam pelayanan keadministrasian maupun kegiatan-kegiatan masyarakat, pemuda yang membutuhkan tempat. Dengan sarana yang representatif, kegiatan menjadi nyaman.
Saat ini Desa Wadeng memiliki ribuan warga yang terdiri dari 9 RW dan 34 RT. Mata pencaharian masyarakat terdiri dari sebagian besar petani, juga pengusaha serta bidang swasta dan pegawai negeri. (dra)