Surabaya, (pawartajatim.com) – Tari Denok dari Semarang berhasil mengantarkan Azhzahraly, tim robot dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi juara dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) Tingkat Nasional 2023.
Pada kompetisi itu, tim Azzahraly mampu meraih juara ketiga kategori Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Tari Denok dinilai paling cocok dengan keluwesan robot yang memadukan unsur seni dan teknologi tersebut.
Dosen Pembina tim robot dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya (FT Unesa), Muhamad Syariffuddien Zuhrie, menilai bahwa hal itu menjadi sebuah keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan robot lainnya ketika bertanding.
“Tari Denok yang dihadirkan ini tidak hanya menggugah emosi dan keindahan seni, tetapi juga menggambarkan perpaduan harmonis antara tradisi dan inovasi dalam dunia seni tari,” kata Syarif, di Surabaya Selasa (4/7).
Ada banyak rintangan yang dihadapi, selain dalam proses perakitan. Sebab, tim yang beranggotakan 4 orang ini harus tetap konsisten melakukan riset untuk memberikan yang terbaik, selain membagi waktunya dengan kuliah.
“Walaupun jadwal padat dengan berbagai tugas kuliah, salut dengan mahasiswa yang juga membagi skala prioritas dan yang paling penting bisa tetap kompak dan solid hingga ajang final,” terangnya. Menurut Syarif, masuk dalam posisi tiga besar nasional dalam kategori itu merupakan perolehan yang spesial bagi timnya.
Hal itu dianggap tidak mudah, sebab timnya harus bersaing dengan 393 tim dari 191 perguruan tinggi se-Indonesia. Timnya sadar betul jika ajang itu sangat kompetitif. Karenanya, tim menyusun strategi sejak November 2022 dengan sejumlah algoritma baru.
Tim Azzahraly mencoba beberapa algoritma baru dan beberapa penambahan komponen hingga menciptakan tampilan gerakan yang lincah. “Pembaruan kita lakukan bertahap mulai merubah bentuk desain kepala robot, mengganti beberapa hardware seperti PCB (printed circuit board, red),” ungkapnya.
Syarif menambahkan, Penggunaan PCB berperan penting dalam sistem robot, karena tidak hanya meningkatkan performa, namun juga memberikan fleksibilitas dan keandalan yang diperlukan dalam menjalankan berbagai aplikasi robotik.
Setelah memenangkan kompetisi ini, Syarif mengakui jika ke depan timnya akan terus melanjutkan riset lain untuk pengembangan robot lainnya. Pihaknya akan mengevaluasi dari kompetisi ini yang dijadikan sebagai riset selanjutnya. (red)
 
            










