Surabaya, (pawartajatim.com) – Tim Riset Keilmuan Kemanusiaan Universitas Widya Kartika/Uwika Surabaya yang di Ketuai Leonardus Setia Budi Wibowo, S.T., M.T., Ph.D., beranggotakan Muhammad Shofwan Donny Cahyono, S.ST.,M.T. dan Yoga Alif Kurnia Utama, , S.ST.,M.T., yang melibatkan beberapa mahasiswa dari prodi teknik sipil dan teknik elektro untuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa memiliki kesempatan satu semester atau setara dengan 20 SKS menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi dan bermitra dengan Kepala Desa/Kades, Tanjungrejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.

Berdasarkan hasil riset keilmuan terdapat permasalahan utama yang terjadi pada daerah Sungai Kuncir Kiri. Yaitu, adanya banjir di daerah hilir sungai yang diakibatkan meluapnya air di daerah hulu sungai.

Akibatnya kegiatan perekonomian, rumah sakit dan lalu lintas menjadi lumpuh total. Karena itu, daerah tersebut membutuhkan suatu sistem yang digunakan sebagai sistem peringatan dini banjir yang akan terjadi di daerah hilir karena luapan air sungai di daerah hulu.

Sebagai informasi, Hibah riset keilmuan kegiatan kemanusiaan ini merupakan hibah dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Direktorat Sumber Daya bersama Lembaga Pengola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Uwika Surabaya.

Kegiatan yang telah ditargetkan yaitu pembuatan alat EWS, website khusus untuk menampung data EWS, beserta komunikasi data dimana EWS mengirimkan data sensor ke website untuk disimpan dan dianalisis lebih lanjut.

Website juga telah dapat menampilkan data sensor baik dalam bentuk grafis maupun dalam bentuk tabel. Sistem ini harus dapat mengukur ketinggian air sungai sekaligus memprediksi ketinggian banjir di hilir, dan kapan banjir kiriman akan sampai di daerah hilir.

Disamping itu, ketika terjadi banjir maka diperlukan suatu pengalihan arus lalu lintas sehingga tidak terjadi kemacetan. Sistem ini akan memberikan rekomendasi pengalihan arus yang sesuai agar tidak terjadi kemacetan.

Kontribusi dari penelitian riset kelimuan ini dapat menerapkan sistem informasi berbasis internet pada sistem peringatan dini bencana banjir, membantu memberikan data parameter cuaca dan ketinggian air sungai kepada para peneliti sekaligus instansi pemerintah yang terkait dengan bidang cuaca dan kebencanaan, menjadi landasan atau pedoman untuk perencanaan pembangunan yang berwawasan keamanan dan keselamatan warga.

‘’Memberikan informasi mengenai daerah yang berpotensi mengalami banjir sehingga pemerintah dapat fokus dalam penanggulangan bencana banjir pada daerah tersebut. Memberikan sistem peringatan dini akan adanya banjir bagi masyarakat. Meminimalisir adanya korban jiwa akibat bencana banjir pada masyarakat,’’ kata Leonardus, di Surabaya Senin (26/12). (bw)