Salah satu peserta kompetisi panjat tebing Spider Kid yang digelar di Eiger Wiyung Surabaya. (foto/ony)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Sejak Agustus 2024, nama Indonesia mencatat sejarah di Olimpiade Paris 2024 dengan kemenangan Veddriq Leonardo. Dia adalah atlet panjat tebing asal Pontianak, yang meraih emas di kategori speed. Sejak itu, olahraga panjat tebing semakin digemari di berbagai kota di Indonesia.

Menangkap fenomena ini, Eiger Tropical Adventure menggelar The Spider Kids 2025, kompetisi panjat tebing untuk anak-anak, pada 22–23 Februari 2025. Ajang ini berlangsung serentak di Surabaya, Bandung, Makassar, dan Bali, dengan total 291 peserta usia dini dari berbagai daerah.

Advisor Eiger Adventure Service Team, Galih Donikara, mengatakan, kompetisi ini adalah agenda tahunan yang bertujuan mendukung Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dalam membina atlet sejak usia muda, mulai dari kategori Youth E (7 tahun ke bawah).

Surabaya menjadi kota dengan peserta terbanyak, mencapai 126 anak. Muhammad Efendi, Technical Delegate FPTI Kota Surabaya, menyebut ajang ini sebagai barometer panjat tebing di Jawa Timur dan kota lainnya.

“Kompetisi ini sangat ditunggu karena menjadi ajang unjuk kemampuan, baik bagi atlet maupun pelatih,” kata Galih Donikara, di Surabaya Sabtu (22/2). Antusiasme tinggi juga terlihat dari peserta dan pelatih yang datang dari luar kota.

Pelatih Arjuna Rock Climbing Pasuruan, Agung, menyatakan, tahun ini membawa tiga atlet mudanya. “Tahun lalu saya hanya membawa satu atlet. Tahun ini ada tiga, bahkan yang termuda baru 7 tahun. Kami membina sejak dini untuk prestasi jangka panjang,” ujarnya.

Salah satu peserta, Zahwa (12) dari Tumpang Climber Club Malang, mengungkapkan, kegembiraannya. “Aku suka manjat sejak umur tujuh tahun. Seru dan menantang! Aku bahagia bisa ikut kompetisi ini dan bertemu teman-teman dari klub lain,” katanya.

Sebagai ajang pembinaan resmi, Eiger menggandeng Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) untuk memastikan kompetisi berjalan dengan standar keamanan dan penilaian yang ketat di setiap kota. Dengan semangat tinggi dari peserta dan klub panjat, The Spider Kids 2025 menjadi bukti bahwa panjat tebing semakin berkembang dan diminati di Indonesia.

Technical Delegate FPTI Kota Surabaya, Muhammad Efendi, menyebut ajang ini sebagai barometer panjat tebing di Jawa Timur/Jatim dan kota lainnya. “Kompetisi ini sangat ditunggu karena menjadi ajang unjuk kemampuan, baik bagi atlet maupun pelatih,” ujarnya. (ony)