Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Penyebab pengeroyokan pesilat di Banyuwangi hingga tewas terungkap. Ternyata, aksi brutal ini berawal dari saling tantang di media sosial (medsos). Alhasil, terduga pelaku dan korban akhirnya bertemu. Rencananya duel.
Perang di medsos itu dimulai tahun 22 November 2023. Aksi itu terus berlanjut hingga April 2024. Puncaknya, 19 April, sekitar pukul 23.00 WIB, korban AYP dan tersangka RIP sepakat bertemu.
Keduanya berniat adu tanding. Kemudian, korban mendatangi tersangka di rumahnya di Desa Tegaldlimo. Korban mengajak dua temannya. Tiba di lokasi, ternayata tersangka tak sendirian. Ada empat temannya yang ikut menyambut korban.
Begitu bertemu, korban menendang tersangka RIP. Tendangan ke perut itu membuat MDA membalas pukulan ke korban. Kemudian, tersangka menyeret korban keluar pekarangan. Lalu, tersangka berkali-kali menyerang korban hingga terjatuh.
Melihat korban tersungkur, dua temannya berusaha menolong. Namun, tersangka lain MDA mengacungkan sabit. Keduanya memilih mundur, melihat korban tersungkur, Meski sudah tak berdaya, tersangka terus menghajar korban dibantu tiga temannya. Dalam kondisi tegang, kedua teman korban membawanya kabur.
Lalu, dilarikan ke rumah sakit. “Hasil visum, korban mengalami luka bekas pukulan di tubuh. Ini yang membuatnya meninggal setelah dirawat di rumah sakit,” kata Wakapolresta Banyuwangi AKBP Dewa Putu Eka Darmawan dalam rilis di Mapolresta Banyuwangi, Rabu (24/4/2024).
Penyidik berhasil mengamankan sebuah CCTV di lokasi terkait aksi pengeroyokan tersebut. Dalam rekaman, terlihat para tersangka menyiapkan serangan untuk menyambut korban. Selain CCTV, penyidik mengamankan sejumlah barang bukti. Salah satunya, sebilah sabit yang digunakan tersangka.
Lima oknum pesilat diamankan Polresta Banyuwangi. Kelimanya diduga melakukan pengeroyokan sesama pesilat hingga tewas. Mereka diciduk beberapa jam setelah kejadian.
Dugaan pengeroyokan ini terjadi, 19 April lalu. Korban berinisial AYP (18), asal Srono, Banyuwangi. Sedangkan lima terduga pelaku masing-masing berinisial RIP (27), MDA (43), MBP (18), asal Tegaldlimo dan RNS (18) serta AE (21) asal Bangorejo, Bangorejo, Banyuwangi.
Kelimanya diamankan Satreskrim Polresta Banyuwangi setelah dilaporkan ayah korban. (udi)