Surabaya, (pawartajatim.com) – Berbagai cara dilakukan untuk melawan korupsi di Indonesia. Salah satunya, dituangkan dalam pembacaan puisi yang dilakukan Budayawan Internasional, Taufiq Ismail dan Budayawan Nasional asal Madura, Zawawi Imron.

Budayawan Internasional, Taufiq Ismail, membacakan beberapa puisi karyanya ini dalam parade pembacaan puisi bertema Kebangkitan Bangsa Bebas dari Korupsi yang digelar di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

Salah satunya, puisi berjudul ‘Kita merindukan Anak-anak Indonesia’. Taufiq mengaku prihatin dengan masalah yang dihadapi negeri ini, lantaran budaya baca buku yang dinilai kurang. Bahkan, para sastrawan telah melakukan sejumlah kegiatan untuk mengatasinya.

Kemudian, membantu pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengatasi masalah ini. “Salah satu masalah besar yang dihadapi negeri kita, adalah anak-anak didik kita, anak-anak kita sendiri itu budaya baca bukunya kurang sekali,” ujar Taufiq Ismail di Auditorium Unusa Tower, Senin (29/5).

Sementara, Budayawan Nasional asal Madura, Zawawi Imron, mengajak seluruh mahasiswa agar selalu belajar dan belajar. Lebih dari itu, Zawawi juga meminta kepada mahasiswa agar memupuk keindahan dalam hati.

Sebab, di dalam hati yang bersih dan indah, akan menciptakan karya puisi yang indah pula. “Melalui puisi berjudul ‘Ibu’ yang saya bacakan tersebut, saya berpesan kepada mahasiswa untuk selalu menghormati Ibu.

Pertama ibu yang harus kita hormati. Kedua, guru-gurumu. Melalui puisi, saya juga ingin mengajak untuk cinta tanah air Indonesia dan bangkit bersama dengan melawan korupsi,” ucapnya.

Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie, dengan tegas menyerukan agar jangan ada lagi praktik korupsi yang terjadi di Indonesia. Jazidie meminta stop korupsi dan korupsi berhenti sampai di sini, serta membiarkan mereka yang tidak bisa diingatkan, hingga pada akhirnya meninggalkan dunia ini.

“Cara terbaik mencegah korupsi, adalah menindak tegas para koruptor. Itu cara terbaik agar korupsi tidak terjadi berulang di negeri ini,” tegasnya. Parade pembacaan puisi ini digelar juga sebagai peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2023. Hadirnya Budayawan Internasional, Taufiq Ismail dan Budayawan Nasional Asal Madura, Zawawi Imron merupakan legenda.

Taufiq Ismail dan Zawawi Imron dinilai sebagai aset bangsa Indonesia. Maraknya korupsi di Indonesia perlu dicegah, melalui puisi dapat menjadi pesan pengingat agar terhindar dari tindakan korupsi.

Pihaknya sangat sedih dengan banyaknya tindakan korupsi di Indonesia. Melalui momen ini, kebangkitan bangsa bebas dari korupsi. ‘’Karena itu, saya mengajak seluruh tamu undangan untuk meresapi puisi Taufiq Ismail dan Zawawi Imron,” ungkap Mendikbud periode 2009-2014, yang juga Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Prof Mohammad Nuh, yang juga hadir dalam acara tersebut. (red)