Wakil Ketua Tourism Malaysia, Datơ' Yeoh Soon Hin (no 2 dari kanan) didampingi Sekretaris DPD Asita Jatim, Evi Sari (kiri). (foto/bw)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Tourism Malaysia menyelenggarakan Misi Promosi Pariwisata ke empat kota utama di Indonesia sejak 10-18 April 2025. Keempat kota itu adalah, Medan, Yogyakarta, Jakarta, dan diakhiri di Surabaya.

Misi Promosi Pariwisata ini diikuti 38 pelaku industri yang terdiri perusahaan agen perjalanan, pengusaha produk pariwisata, Malaysia My Second Home dipere aadanai peneiu nqusti pariwiata ida ote da Maaysia yaria sama antara kedua negara dalam sektor ini.

‘’Keempat kota besar di Indonesia itu pasar potensial bagi Malaysia. Karena banyak warga dari empat kota itu berkunjung ke negara kami,’’ kata Wakil Ketua Tourism Malaysia, Datơ’ Yeoh Soon Hin, disela acara Tourism Malaysia ‘Visit Malaysia 2026’ Roadshow to Indonesia di Hotel Sheraton Surabaya Kamis (17/4).

Menurut dia, selama 2024, jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia sebanyak 4.145.127 orang, Jumlah itu meningkat sebesar 19,1 persen dibandingkan 2023 dan 6,8 persen dibandingkan  2019 lalu.

Suasana acara Tourism Malaysia ‘Visit Malaysia 2026’ Roadshow to Indonesia di Hotel Sheraton Surabaya Kamis (17/4). (foto/bw)

Hingga Maret 2025, kata Datơ’ Yeoh Soon Hin, terdapat 580 penerbangan mingguan dari Indonesia ke Malaysia dengan 106.134 kursi tersedia setiap minggunya. Meski saat ini anggaran semua Kementerian di Indonesia dipotong serta perang dagang AS yang sudah dimuali, ia optimis kunjungan wisatawan dari Indonesia tetap banyak.

‘’Target kunjungan wisatawan di seluruh dunia yang dipatok pemerintah Malaysia 2025 ini sebanyak 40 juta. Dari jumlah itu, 4,3 juta diprediksi berasal dari Indonesia. Jadi kita tidak akan menurunkan target,’ kilahnya.

Marketing Manager Tourism Malaysia Jakarta, Niko Johan Tanosa, menambahkan, untuk target 2026 akan terus ditingkatkan sebanyak 45 juta dari seluruh dunia,’’ ujarnya. Inisiatif strategis ini dilaksanakan seiring dengan peluncuran kampanye Visit Malaysia 2026 (VM2026) serta mendukung realisasi Tahun Kunjungan IMT-GT 2023-2025 dalam mempromosikan kawasan regional sebagai satu destinasi pariwisata tunggal.

Wakil Ketua Tourism Malaysia, Datơ’ Yeoh Soon Hin (no 2 dari kanan) saat konferensi pers. (foto/bw)

“Pasar Indonesia tetap menjadi salah satu negara utama di Asia Tenggara yang tercatat dalam lima pasar penyumbang tertinggi jumlah kunjungan wisatawan ke Malaysia. Misi ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin seiring dengan keketuaan Malaysia di ASEAN pada tahun 2025,” lanjut Dato.

Misi ini juga mencakup penyelenggaraan seminar dan sesi business-to-business (B2B) bersama asosiasi pariwisata utama Indonesia seperti Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO), serta Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), dengan memperkenalkan beragam pilihan wisata ke Malaysia.

Selain menjadi pemicu untuk menarik lebih banyak wisatawan Indonesia ke Malaysia, program ini juga memperkuat manfaat ekonomi jangka panjang bagi sektor pariwisata kedua negara. Selain itu, Tourism Malaysia juga akan mengadakan pertemuan dengan pelaku industri pariwisata utama Indonesia, termasuk maskapai penerbangan dan Online Travel Agencies (OTA) seperti Tiket.com dan Traveloka.

Suasana acara Tourism Malaysia ‘Visit Malaysia 2026’ Roadshow to Indonesia di Hotel Sheraton Surabaya Kamis (17/4). (foto/bw)

Batik Air juga menawarkan diskon khusus bagi wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Kuala Lumpur untuk tujuan medis. Dalam mempromosikan warisan budaya Malaysia. Marriott Bonvoy Group turut bergabung dengan Tourism Malaysia untuk menyelenggarakan promosi budaya dan kuliner dengan membawa 8 chef dari Malaysia ke empat hotel jaringan Marriott di Indonesia, yakni JW Marriott Medan, Yogyakarta Marriott, The Ritz-Carlton Jakarta Mega Kuningan, dan Sheraton Surabaya, dalam rangka memperkenalkan kuliner Malaysia yang lezat dan unik.

Sementara, Sekretaris DPD Asita Jatim, Evi Sari, melihat potensi besar yang saling menguntungkan atas kunjungan misi promosi pariwisata Malaysia ini yang diikuti 38 pelaku industri yang terdiri perusahaan agen perjalanan, pengusaha produk pariwisata, yang saling menguntungkan terutama dalam pertukaran paket wisata dari ke dua negara ini. (bw)