Gresik, (pawartajatim.com) – Kabupaten/Kota yang telah berstatus lengkap akan memiliki banyak keunggulan. Antara lain kab/kota itu menjadi daya tarik para investor dan endingnya bisa menyerap banyak tenaga kerja. Termasuk Kabupaten Gresik yang sedang menuju terealisasinya kota lengkap.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional ATR/BPN, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, mengatakan, pentingnya kab/kota itu saat melakukan kunjungan kerja di Gresik, Rabu (29/3).
Mengawali kunjungannya, Menteri ATR/BPN menyerahkan sertifikat tanah wakaf sebanyak 30 kepada organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah PDM Gresik. Penyerahan tersebut berlandaskan dari program Kementrian ATR/BPN yang bertujuan dalam mewujudkan Gresik kabupaten lengkap.
Menteri ATR/BPN didampingi Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Pertanahan Provinsi Jawa Timur/Jatim Jonahar, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Gresik Asep Heri, serta Forkopimda Gresik.
“Kali ini, kami menyerahkan sertifikat tanah wakaf kepada Ormas NU dan Muhammadiyah. Karena merekalah yang selalu menjaga dan menjamin kedamaian dalam melaksanakan ibadah di negara kita. Dan dua ormas ini yang membidani NKRI berdasarkan Pancasila,” kata Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto.
Setelah dari kantor PCNU dan Muhammadiyah, rombongan Menteri ATR/BPN bersama Gus Yani dan Forkopimda, bergerak menuju Kantor BPN Gresik. Disini, Menteri ATR/BPN menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama pembentukan tim terpadu dalam rangka mewujudkan Gresik lengkap.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Bupati Gresik, Kepala Kejaksaan Negeri Gresik, Kapolres Gresik, Komandan Kodim 0817/Gresik, Ketua Pengadilan Negeri Gresik, Kepala Dispendukcapil Gresik, dan Kepala BPPKKAD Gresik serta Kepala Kantor Pertanahan Gresik.
Selanjutnya, Bupati Gus Yani juga menerima sertifikat aset Pemerintah Kabupaten Gresik. Sertifikat tersebut meliputi jalan umum, fasilitas sosial, dan fasilitas umum. Menteri ATR/BPN menambahkan target tahun ini adalah secepatnya dapat merealisasikan kota lengkap.
“Kota lengkap ini bukan hanya tanggung jawab kepala kantor BPN saja. Tapi juga unsur terkait seperti bupati dan Forkopimda, semuanya menjadi satu tim untuk mewujudkan kota lengkap. MoU ini akan kami replikasi sebagai contoh untuk Kab/Kota lain di Indonesia,” papar Hadi.
Ia mengatakan, dengan terealisasinya kota lengkap, setidaknya ada lima hal yang dapat menguntungkan Kabupaten Gresik. Hal ini juga akan menjadi dasar dalam menciptakan Gresik sebagai smart city.
Keunggulan kota lengkap bisa kita deklarasikan apabila seluruh tanah di Gresik sudah terpetakan dan dipertanggungjawabkan. Keuntungannya nanti masyarakat sudah memiliki hak atas tanah karena sudah jelas.
Kedua, hilangnya konflik sengketa pertanahan. Ketiga, mafia tanah tidak akan bisa masuk ke wilayah Gresik. Keempat, kepastian hukum dari tanah yang digunakan investor jelas, sehingga dapat berinvestasi dengan tenang.
Kelima, program sistem pemerintahan berbasis elektronik dapat berjalan dengan efektif. Hal ini juga didukung dengan pogram PTSL yang berjalan sejak tahun 2017. Hingga kini, jumlah bidang tanah yang sudah berhasil dipetakan sebanyak 101,1 juta bidang dari target 126 juta bidang.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri ATR/BPN yang telah menyelesaikan status tanah milik NU dan Muhammadiyah.
“Saat ini tanggung jawab Kabupaten Gresik tidak hanya soal aset pemerintah, tapi juga aset siapapun termasuk kelembagaan. Seperti lembaga Ormas NU dan Muhammadiyah.” katanya. Terkait program PTSL, bupati juga mengaku telah sering mensosialisasikan hal itu kepada masyarakat.
Menurut dia, dengan adanya program PTSL, masyarakat sangat terbantu dalam pengurusan sertipikat tanah. Sehingga masyarakat mendapatkan kepastian hukum hak atas tanah. Dalam acara tersebut, Kantor BPN Gresik juga menerima Corporate Social Responsibility/CSR dari 24 perusahan di Gresik senilai Rp 4,6 miliar.
Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, PT Petrokimia Gresik, dan PT Bumi Lingga Pertiwi. (dra)