Banyuwangi, (pawartajatim.com)- Bakal calon petahana Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani masih menjadi calon kuat dalam Pilkada 2024. Namun, survei terbaru, elektabilitas mantan Ketua PC NU Banyuwangi, Ali Makki Zaini justru mengungguli incumbent. Survei itu dirilis Lembaga Diskay’s Ways Banyuwangi dalam Survei Persepsi Publik dan Preferensi Politik Pilkada Banyuwangi, Selasa (6/9/2024).

Survei dilakukan mulai 22 – 29 Juli 2024. Ada 500 responden yang dijadikan sampel dengan margir error 4,4 persen. Hasil survei, jika ditarungkan head to head alias dua calon, Gus Makki masih unggul dengan Ipuk. Angkanya, terpaut tipis. Ipuk di kisaran 43,0 persen, sedangkan Gus Makki tembus 45,2 persen. “ Ini hasil jawaban responden jika ditanyakan Pilkada digelar hari ini dengan metode rekognisi alias spontan dan menggunakan peraga foto. Artinya, calon petahana berpotensi besar bisa dikalahkan,” kata peneliti Diskay’s Ways Banyuwangi, Ahmad Sauqi.

Kenapa angka survei Gus Makki cukup bagus ? Menurut Sauqi, ada sejumlah variabel yang mendongkraknya. Diantaranya, responden banyak mengenal figur Gus Makki yang rajin turun ke masyarakat. Variabel lainnya, hilangnya nama-nama potensial bakal cabup dalam Pilkada Banyuwangi. Misalnya, Sumail dari Gerindra dan sejumlah tokoh lainnya. “ Jadi, mereka yang awalnya mendukung bakal calon lain, banyak mengalihkan pilihan ke Gus Makki,” jelasnya.

Dengan metode rekognisi, elektabilitas Ipuk tembus 41,6 persen. Sedangkan Gus Makki 30,2 persen. Disusul, Ahmad Munib Syafaat (Gus Munib) sebesar 12,8 persen. Lalu, Michael Edy Hariyanto sebesar 2,0 persen. Sementara sebesar 12,2 persen belum memberikan jawaban.

Elektabilitas Gus Munib yang paling tinggi jika disansingkan dengan Gus Makki. Angkanya tembus 35,4 persen. Dari fakta ini, menurut Sauqi, Pilkada Banyuwangi masih berpotensi terjadi pertarungan sengit. Artinya, ada lawan sepadan dari bakal calon petahana.

Selain rajin turun ke bawah, banyak variabel lagi yang memengaruhi pilihan responden. Diantaranya, pembangunan infrastruktur. Menariknya, pemberian uang, sembako dan seragam komunitas justru memiliki dampak kecil. Pemberian uang hanya sekitar 10,8 persen, sembako 9,4 persen dan seragam komunitas hanya 1,6 persen. “ Ini bukti jika calon yang banyak uang belum tentu menjamin bisa meraih suara unggul. Pemilih ingin bakal calon yang rajin menyapa ke bawah,” tutupnya.

Seperti diketahui, bakal cabup petahanan Ipuk Fiestiandani dipastikan melenggang dalam Pilkada, 27 November mendatang. Sedikitnya, 3 parpol sudah memberikan rekomendasi. Masing-masing NasDem, Golkar dan Demokrat. (udi)