Surabaya, (pawartajatim.com) – Kota Surabaya kini memasuki PPKM Level 2 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 09 Tahun 2022 tentang PPKM Level  3, Level 2, dan Level 1 COVID-19 di Wilayah Jawa dan Bali. Akhirnya, Pemerintah Kota/Pemkot Surabaya memutuskan untuk menutup kembali semua taman di Kota Pahlawan.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 varian baru Omicron. Kepala Dinas Lingkungan Hidup/DLH Surabaya Hebi Agus Djuniantoro, menjelaskan, sebelumnya masih ada delapan taman yang dibuka untuk kegiatan edukasi, dan tutup untuk umum dan kegiatan rekreasi.

Namun, setelah Surabaya memasuki PPKM level 2, maka semua taman di Surabaya ditutup semuanya tanpa terkecuali. Dirinya sudah buat pengumuman penutupannya yang ditujukan kepada beberapa dinas terkait.

‘’Jadi, sehubungan dengan meningkatnya kasus positif Covid-19 varian Omicron di Surabaya, dan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, maka semua taman di Surabaya ditutup dan tidak boleh dikunjungi sampai batas waktu yang belum ditentukan,” tegas Hebi, Selasa (8/2).

Menurut Hebi, di Surabaya itu ada 39 taman aktif dan 9 taman diantaranya sangat luas. Karenanya, untuk membatasi mobilitas dan pergerakan warga di area taman, maka semua taman itu harus ditutup dulu. “Tentu supaya penyebaran Omicron di Surabaya bisa semakin ditekan,” katanya.

Ia memastikan bahwa pihaknya sudah membuat pengumuman di setiap taman itu bahwa taman ditutup. Bahkan, nantinya akan ada petugas dari Satpol PP atau BPBD Surabaya yang akan menjaga taman tersebut, tujuannya apabila ada warga yang masih berusaha main atau berkumpul di area taman bisa diingatkan.

“Meskipun semua taman ditutup, namun pemeliharaan tanaman di taman-taman itu akan tetap dilakukan seperti biasa. Para petugas dari DLH akan terus merawat taman itu supaya tetap hijau,” ujarnya.

Hebi menjelaskan, bahwa walaupun semua taman di Surabaya ditutup, namun diharapkan tidak mengurangi aktivitas perekonomian di Kota Pahlawan. Karena itu, ia mengajak warga Kota Surabaya untuk bersama-sama menjaga protokol kesehatan supaya kasus Omicron bisa ditekan.

“Ayo bersama-sama kita menjaga prokes,” pungkasnya. (ko)