Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Sebanyak 99 pembalap dari 24 negara turun laga dalam Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025, Senin (28/7/2025). Etape pertama dilepas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dari Pasar Pesanggaran. Etape awal menempuh jarak 125,5 kilometer.
Etape ini menjadi ajang pembuka sekaligus pembuktian awal bagi para pembalap sprinter. Etape pertama ini bisa dibilang ‘pesta’ nya para sprinter. Jalur yang dilalui relatif datar (flat).
Tidak ada tanjakan yang bikin ngos-ngosan, tapi cukup banyak ruang terbuka untuk pembalap melaju sekencang-kencangnya. Chairman TdBI 2025, Guntur Priambodo mengatakan, etape pertama ini sangat cocok bagi para pembalap sprinter untuk mengumpulkan poin dan menunjukkan keunggulan.
“Ada tiga titik sprint yang siap jadi ajang perebutan poin. Mereka pasti gaspol sejak awal,” kata Guntur. Tiga titik sprint itu berada di KM 33,1 Plampangrejo, KM 54,2 Benculuk, dan KM 95,3 Temuguruh.
Meskipun didominasi lintasan flat, Guntur mengingatkan para peserta tetap mewaspadai tikungan tajam di beberapa segmen rute. “Para rider harus tetap waspada, karena sedikit lengah bisa berakibat fatal,” ucapnya.

Dengan kondisi jalur seperti ini, Guntur meyakini pemegang Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) pada etape pertama TdBI, kemungkinan besar akan diraih oleh pembalap sprinter. “Para sprinter tentu akan habis-habisan di etape ini. Tapi kami juga melihat semua pembalap punya peluang yang sama,” ucapnya.
TdBI 2025 akan menempuh 4 etape. Total jarak yang akan ditaklukan sepanjang 593 KM. Pertarungan akan diakhiri di lereng Gunung Ijen yang dikenal neraka tanjakan. TdBI tahun ini juga diramaikan para pembalap juara nasional di tujuh negara.
Mereka adalah Arya Phounsvath juara nasional Laos, Yacine Hamzah (Aljazair), Marcelo Felipe (Filipina), Mohammad Abdurrahman (Indonesia), Chin Pokk (Macao), Jaebin Yun (Korea), Sarawut Sirironnachai (Thailand). (udi)