
Banyuwangi (pawartajatim.com)- Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Banyuwangi memiliki cara beda merayakan Hari Ibu. Mereka menggelar ritual membasuh kaki ibu. Kegiatan ini digelar disela jam besuk, Kamis (22/12/2022) siang.
Aksi basuk kaki ini dilakukan di aula LP. Sejumlah warga binaan kompak menyiapkan ember berisi air. Begitu sang ibunya tiba, mereka langsung meminta duduk di kursi. Dilanjutkan basuh kaki. Tangis haru pecah ketika sejumlah warga binaan membasuh kaki ibu. Aksi juga membuat pengunjung lainnya berurai air mata, ikut terharu.
Usai membasuh, dilanjutkan mengelap kaki sang ibu. Lalu, sungkem dan dilanjutkan mencium tangan. Sembari sungkem, terdengar kata-kata lirih permohonan maaf. Seperti dilakukan salah satu warga binaan, GM. Pemuda yang terlibat kasus pengeroyokan ini terus berurai air mata selama membasuh kaki siang ibu. “ Selama ini, saya belum bisa membuat ibu tersenyum bangga. Setelah bebas nanti, saya akan berusaha membahagiakan ibu dan keluarga,” uca GM lirih.
Aksi basuh kaki dan sungkeman di Hari Ibu ini adalah ide spontan warga binaan. Ketika ada jam kunjungan, mereka mengusulkan aksi sungkeman untuk menghormati Hari Ibu. “Jadi, momennya ketika jam besuk. Warga binaan membuat ritual basuh kaki ibu,” jelas Kepala LP kelas IIB Banyuwangi, Wahyu Indarto.
Pihaknya merasa terenyuh dengan aksi spontan warga binaan tersebut. Harapanya, aksi ini menjadi cambuk warga binaan bisa berubah lebih baik. Ketika kembali ke masyarakat benar-benar sudah tobat. Sehingga, tidak lagi berurusan dengan hukum. (udi)










