Surabaya, (pawartajatim.com) – Kilas balik perjalanan karir Cluster Executve Chef Hotel Royal Regantris Cendana dan Regantris Hotel Surabaya Chef Dony Joko Prakoso (Chef DJ) adalah salah satu chef profesional di Kota Surabaya. Pria kelahiran Sidoarjo, 23 Mei 1987 ini menjabat sebagai Cluster Executve Chef Hotel Royal Regantris Cendana dan Regantris Hotel Surabaya.
Masa kecil dan pendidikannya pun juga dijalani di kota berlambang udang tersebut. Mulai dari SD Tebel, SMPN 1 Buduran, hingga STM Negeri Sidoarjo. Sosok penikmat menu sayur blendrang yang mirip lodeh campur, hasil masakan ibunya tersebut, mengawali karir bekerja sebagai pembantu di bangunan, pabrik kardus di daerah Seruni Sidoarjo. Di sana dia bekerja selama 8 bulan lamanya.
Supervisornya yang bernama Memet, memberikan motivasi untuk memulai menyiapkan karir untuk masa depan. Suatu hari, seorang teman bernama Antok, bertanya tentang sekolah perhotelan. Waktu menunjukkan sekitar pukul 07.00 WIB, ketika mereka berangkat ke Mapindo, Dony melihat brosur yang isinya seorang chef sedang memegang makanan, dia heran sebab selama ini stigma di benaknya, chef pasti adalah seorang perempuan.
Maka dia memutuskan untuk langsung daftar untuk mengambil program Diploma 1 yang waktu belajarnya selama 1 tahun.sementara temannya bernama Anto juga ikut langsung daftar. “Saat kursus, saya pernah keluar dari salah satu mata pelajaran, karena dilarang berambut mohawk,” kata Dony Joko Prakoso, di Surabaya Sabtu (8/3).
Setelah lulus dari kursus, Dony, on job training di Hotel Garden Palace selama enam bulan lamanya. Di sana dia dibimbing langsung oleh Chef De Partie Wiyono,Alm Chef Gatot,Demi Chef De Partie Wahyu,Chef Ariyanto, dan Executve Chef I Nengah Sutaya.
“Kemudian saya lanjut bekerja disana selama tujuh tahun lamanya, mulai dari 2006 sampai 2013,” jelas sosok yang meyakini bahwa seorang chef makin tua, makin berpengalaman. Pernah juga berkarir di Hotel Harris Malang. Lalu bekerja di sebuah perusahaan manufacturing di pabrik daerah Pasuruan, disana dia dikirim ke Timika Papua.

Job desc nya adalah sebagai Exc Chef RnD yang membuat dasar recipe portion di kembangkan menjadi makanan dengan kapasitas tonase. “Disini saya yang berumur 27 th berhasil pecah jabatan Executive Chef,” ujarnya.
Saat bekerja di sebuah restoran di Malang, dia terpaksa keluar dari passion seorang chef dan menjadi Operasional Manager, yang tugas pokok dan fungsinya juga melayani catering. Namun, di sana dia mengalami clash dengan chef, karena sering membantu memasak.
Akhirnya dia merasa tidak kuat dan memilih untuk keluar dari pekerjaan tersebut. Kemudian karirnya terus berputar, dia bekerja di Group Waringin Hospitality, bersama Chef Arianto Wibowo yang sekarang menjabat Chef corporate Group Waringin.
Juga sempat tiga kali pindah keluar masuk hotel Grup Luminor.Chef Ariyanto Wibowo adalah mentor sekaligus orang tua dalam perjalanan karir saya sebagai seorang chef. Terakhir mengabdi di Hotel Royal Regantris Cendana dan Regantris Hotel Surabaya hingga sekarang, hotel ini merupakan properti ke lima belas tempat dia bekerja.
“Saya sempat buka usaha sendiri, sambil menemani istri,” ungkap seorang ayah dari satu anak perempuan ini. Penyuka lontong kikil Sepanjang ini, sangat piawai dalam mengolah berbagai masakan, mulai dari Indonesian, Chinese, Japanese hingga Western food.
Menu signature yang pernah dikeluarkan adalah sego royal, yang tampilannya mirip nasi kare kambing, tetapi bahannya menggunakan daging sapi dengan isian telor asin. Karena mood atau suasana perasaan seseorang yang berbeda sesuai waktu dan keadaan bisa mempengaruhi seseorang, termasuk perasaan chef saat memasak.
Karena itu apabila mood tidak baik datang, maka Chef Dony memilih berhenti sebentar dari aktifitas memasak, kemudian mendengarkan lagu-lagu. Musik yang disukainya adalah all genre, termasuk ambyar, heavy metal, jazz, dan pop.
Terutama lagu dari penyanyi Bryan Adams, Bon Jovi, Iwan Fals dan Andi Liani. Sebagai seorang pimpinan yang membawahi 18 orang staf, Chef Dony juga meyakini bahwa mood booster yang terbaik di dapur yang berhawa panas adalah hubungan guyub rukun menyejukkan.
Pendelegasian dalam menjaga mutu produk masakan sangat dia perhatikan, karena itu dia juga melimpahkan kewenangan dan tanggung jawab standarisasi mutu kepada second linenya. Hal berkesan dan diingat hingga sekarang adalah saat seorang staf berbuat kesalahan, ditugasi membuat jajanan dodol, tetapi hasilnya keras sekali, kemudian dodol tersebut dilempar ke tembok sebagai shock terapi.
“Saya bersama Chef Agus dan Chef Amin juga pernah mendapat kehormatan melayani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Malang dengan menu Rawon,” tutur pencipta kreasi menu fusion pizza sambal matah, pasta, dan spaghetti.
Saat mengabdi di Hotel Royal Regantris Cendana dan Regantris Hotel Surabaya, Chef Dony mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya untuk memajukan hotel tempat dia bekerja, termasuk saat menentukan tema Iftar Ramadhan di Royal Regantris Surabaya Nusantara Style,dan di Regantris Hotel Surabaya dengan konsep International fussion yang mengakomodir menu rantau dari Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, serta western, asean, fussion food, dan lokal food
Hasilnya sempat mencapai penjualan sebanyak 3000 pax, reservasi ini lebih dari pencapaian sebelumnya. Dia menyediakan dan menghidangkan menu terbaik, dengan total 100 item masakan. Antara lain kambing guling sate ayam Padang, mie celor, dan mie ongklok.
Impian terbesar dalam hidup Chef Dony adalah menjadi orang tua terbaik bagi anaknya, serta menjadi chef yang bisa berbagi ilmu kepada bawahan. “Saya ingin menjadi trader, sambil menjalankan hobby bermotor dan keliling bersama dengan keluarga, menikmati indahnya pemandangan alam,” pungkas ayah yang sangat menyayangi putrinya ini. (nanang)