
Jakarta, (pawartajatim.com) – Batam sebagai pusat industri, perdagangan, dan investasi internasional terus memperkuat daya saingnya melalui pembangunan infrastruktur transportasi darat. Infrastruktur pendukung seperti jalan raya, pengembangan bandara dan pelabuhan, menjadi tulang punggung konektivitas antar wilayah yang menggerakkan ekonomi.
Namun, kondisi geologis dan dampak perubahan iklim menjadi tantangan pembangunan dan pengembangan infrastruktur sebagai investasi jangka panjang. PT Semen Indonesia Tbk (SIG) bekerja sama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam menyelenggarakan seminar bertema ”Inovasi Material dan Solusi untuk Infrastruktur Batam yang Berkelanjutan Wujud Bangga Bangun Indonesia” di Hotel Harris Batam, Rabu, (3/12).
Seminar yang diikuti sekitar 100 praktisi profesional di bidang konstruksi tersebut menghadirkan narasumber. Antara lain, Deputi BP Batam, Mouris Limanto ST, Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr. Ilham Akbar Habibie dan Ir. Prastiwo Anggoro selaku Ketua Bapel Sertifikasi Internasional PII, Ketua Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, Prof. Iswandi Imran, serta Dr. Cyrillus Winatama Kurniawan dari PT Pratama Widya mewakili perusahaan kontraktor dan konsultan konstruksi.
Menurut Dr. Ilham Akbar Habibie, dekarbonisasi dalam konstruksi merupakan misi yang harus diwujudkan oleh para insinyur atau ahli konstruksi saat ini. Transisi hijau dalam konstruksi merupakan bagian dari reindustrialisasi yang regeneratif dan human centric.
Konsep ini diperlukan di Indonesia untuk memastikan pengembangan konstruksi mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang di masa depan, mulai dari peningkatan kapabilitas ahli konstruksi, hingga sinergi antara pemerintah, ahli konstruksi, akademisi, asosiasi profesi, dan swasta/industri.
Sementara itu, Deputi BP Batam, Mouris Limanto ST dalam paparannya menjelaskan, pengembangan infrastruktur berkelanjutan yang direncanakan BP Batam meliputi infrastruktur mobilitas, infrastruktur drainase dan hijau (sponge city), infrastruktur utilitas terintegrasi (multi-utility tunnel), infrastruktur pengolahan sampah, infrastruktur mitigasi bencana, infrastruktur energi terbarukan, dan infrastruktur smart city.
”Pembangunan yang menjadi visi BP Batam adalah untuk mewujudkan kawasan ekonomi yang maju dan berkelanjutan sebagai kontribusi menuju Indonesia Emas 2045,” tutur Mouris.
Karena itu, pembangunan infrastruktur akan diarahkan agar ramah lingkungan, terintegrasi dan efisien, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam seminar yang melibatkan para praktisi profesional di bidang konstruksi tersebut, Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari mengemukakan inovasi-inovasi yang dilakukan SIG dalam proses produksi semen dan desain produk, demi menghadirkan semen dan produk turunan yang rendah karbon.
Serta sesuai dengan peruntukkan termasuk menjawab tantangan pembangunan di wilayah-wilayah dengan kondisi khusus seperti Batam yang memiliki kondisi tanah lunak dan sulfat. Selain semen rendah karbon, SIG juga memperkenalkan rangkaian solusi konstruksi yang tahan terhadap lingkungan ekstrem, mencakup semen tipe khusus, stabilisasi tanah, serta inovasi beton seperti ThruCrete (beton berpori untuk mengurangi genangan dan menyerap air langsung ke dalam tanah) dan SpeedCrete (beton cepat kering untuk perbaikan jalan) untuk meningkatkan durabilitas dan efisiensi biaya infrastruktur.
Wakil Direktur Utama SIG, Andriano Hosny Panangian dalam sambutannya menegaskan komitmen Perusahaan untuk menyediakan solusi yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. Ia berpendapat, bahwa dunia konstruksi saat ini bergerak menuju dekarbonisasi.
SIG berperan aktif dalam mendukung target Net Zero Emission melalui inovasi material dan teknologi. ”Kami percaya bahwa pembangunan Batam harus selaras dengan tren global agar tetap kompetitif dan berkelanjutan,’’ kata ujar Andriano Hosny Panangian.
Melalui forum ini, kami mengajak seluruh pihak untuk berdiskusi aktif, menjajaki peluang proyek, dan bersama-sama mewujudkan Batam sebagai model pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Semoga seminar ini menghasilkan ide-ide strategis dan kemitraan yang berdampak nyata bagi masa depan Batam dan Indonesia. SIG atau PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, adalah perusahaan BUMN klaster infrastruktur yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia, dengan 51 persen saham dimiliki Pemerintah Indonesia.
Bertransformasi sejak tahun 2013, kini SIG telah menjadi penyedia solusi bahan bangunan terdepan di kawasan regional, menjangkau pasar Asia, Australia dan Oceania. (dra)










