Siapkan 55 Jenis Tanaman, Begini Aktivitas Reklamasi Tambang Emas Tumpangpitu

Aktivitas pembibitan tanaman yang digunakan reklamasi di tambang emas Tumpangpitu,Banyuwangi, Selasa (28/10/2025). (Foto/udi)
Aktivitas pembibitan tanaman yang digunakan reklamasi di tambang emas Tumpangpitu,Banyuwangi, Selasa (28/10/2025). (Foto/udi)

Banyuwangi,(pawartajatim.com)- Pertambangan emas di Gunung Tumpangpitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi tak sekadar berburu mineral logam. Tambang milik PT Merdeka Copper Gold ini bergerak cepat melakukan reklamasi, meski aktivitas pertambangan masih berlangsung.

Reklamasi ini dikenal dengan sistem progresif. Artinya, penghijauan lahan yang ditambang dilakukan bersamaan dengan kegiatan penambangan. “Jadi, lahan yang dibuka untuk tambang kita reklamasi meski kegiatan tambang masih belum selesai,” kata Dwi Kasono, tim reklamasi tambang emas Tumpangpitu disela mine tour, Selasa (28/10/2026).

Proses reklamasi ditangani tim khusus yang berpengalaman. Sedikitnya 55 jenis tanaman disiapkan untuk menghijaukan kembali lahan yang ditambang. Spesies tanaman ini disesuaikan dengan beragam tumbuhan yang ada di hutan itu. Seperti, johar, sengon laut, trembesi, bayur, kepuh, beringin, salam hingga kemiri.

Bibit pohon ini diambil dari indukan asli pohon setempat. Ada juga yang spesies baru. Namun, disesuaikan dengan kondisi iklim. “ Jadi, aturannnya kita siapkan 40 jenis tanaman lokal, sisanya tanaman baru sesuai dengan kondisi iklim,” jelasnya.

Pemilihan jenis tanaman reklamasi diawali  pendataan jenis flora sebelum pembukaan lahan. Ketika pembukaan lahan, tim juga menyisakan pepohonan indukan. Skema reklamasi adalah minimal 630 benih pohon per hektar.

Sejak dilakukan pembukaan lahan di Tumpangpitu, proses reklamasi sudah mencapai 83 persen. Jika dihitung, luasnya mencapai sekitar 420 hektar. Khusus tahun 2025 ini target reklamasi seluas 11,62 hektar. Dari luasan ini, lahan yang sudah direklamasi mencapai 8,54 hektar. “ Saat ini kita fokus di puncak dengan ketinggian 420 mdpl. Kita siapkan 16 jenis tanaman per hektar,” urainya.

Selain reklamasi, tambang yang dikelola PT Bumi Suksindo (BSI) ini juga sangat ketat menjaga kualitas air. Khususnya, air  yang dibuang ke sungai di luar tambang. Selain menampung air di tiga waduk raksasa, air yang keluar dari tambang diawasi ketat kualitasnya. “ Pemantauan kita lakukan setiap dua menit secara online. Dan, alatnya dipantau langsung oleh Kementerian LH,” kata Lucky Wardani, petugas pemantauan air tambang emas Tumpangpitu.

Pihaknya setiap hari juga mengambil sampel air yang mengalir. Lalu, diteliti dengan sejumlah indikator. Salah satunya, kualitas PH dan kejernihan kandungan air. Ada juga pemeriksaan rutin bulanan dari pihak eksternal. “ Jadi, air yang mengalir keluar dari tambang benar-benar bersih, bebas kandungan kimia,” tutupnya. (udi)