Surabaya, (pawartajatim.com) – PT Astra Graphia Tbk (ASGR) atau Astragraphia membukukan pendapatan bersih konsolidasian per 30 juni 2024 sebesar Rp 1,288 trilyun. Sementara laba kotor konsolidasian perseroan diperiode itu mencapai Rp 315 miliar, atau naik 4 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk laba bersih konsolidasian di semester pertama 2024 sebesar Rp82 miliar, naik 23 persen dibandingkan periode yang sama 2023.
Presiden Direktur ASGR, Hendrix Pramana, dalam paparan publik yang digelar secara online Rabu (14/8/2024) mengatakan, peningkatan laba bersih didorong oleh meningkatnya laba kotor dari unit usaha solusi dokumen sebesar 2 persen dan unit usaha solusi teknologi informasi sebesar 14 persen.
“Operational excellence dan digitalisasi di dalam setiap proses di seluruh unit usaha serta kemampuan dalam mengelola arus kas yang lebih baik, turut berkontribusi terhadap bertumbuhnya laba bersih Astragraphia di semester pertama 2024,” tambahnya.
Semester pertama tahun ini, perseroan telah keluarkan capex sekitar Rp 72 miliar. Jumlah itu kira-kira 30 persen dari total planning capex tahun 2024. “Dana capex dialokasikan untuk keperluan bisnis inti (Equipment for Hire ‘Mesin Fujifilm’) dan sisanya untuk keperluan internal perusahaan. Sumber dana capex berasal dari internal cash flow dan tidak menutup kemungkinan dari eksternal,” ujarnya.
Memasuki semester dua, perseroan terus melakukan inovasi terhadap proses bisnis untuk mendukung operasional excellent, baik proses di back office dan proses yang terkait dengan dukungan layanan ke pelanggan.
“Tahun ini kami meluncurkan layanan baru di area cyber security untuk unit usaha solusi teknologi informasi. Dan layanan ini terus kami kembangkan sehingga kami dapat memberikan layanan yang lebih luas lagi kepada pelanggan-pelanggan kami,” jelas Hendrix.
Sementara itu, Direktur ASGR, Trivena Nalsalita, dalam kesempatan itu menambahkan, dalam menghadapi tantangan ekonomi dan bisnis saat ini, perseroan telah melakukan serangkaian aksi di tahun 2024.
Pertama, dengan mengoptimalkan keuntungan melalui penguatan bisnis inti khususnya di area solusi dokumen dan layanan teknologi informasi. Kedua, memperkuat kapabilitas layanan dan daya saing di bidang percetakan dan teknologi digital.
Ketiga meningkatkan fokus bisnis dilayanan profesional teknologi informasi, keempat mendorong pertumbuhan dengan mengembangkan inisiatif – inisiatif baru dibidang solusi percetakan, teknologi dan transformasi digital yang sesuai dengan permintaan dan kondisi pasar.
Kelima memperkuat kompetensi sumber daya manusia untuk tetap relevan dengan kebutuhan bisnis dan meningkatkan produktivitas serta memperkuat kontribusi sosial yang berfokus pada empat pilar yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan untuk pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.
“Kami selalu optimistis dan mengupayakan yang terbaik untuk pertumbuhan pendapatan melalui fundamental bisnis yang kuat dan secara efektif melakukan eksekusi inovasi bisnis,” jelasnya. (ony)











