Gresik, (pawartajatim.com) – Gelar karya kreasi siswa-siswi implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah ini berlangsung semarak. UPT Sekolah Dasar Negeri/SDN 19 Indro Kec. Kebomas menampilkan unjuk kebolehan para peserta didiknya.
Sedikitnya 12 penampilan karya kreasi sempat memukau hadirin di halaman sekolah ini. Sejak diberlakukannya Kurikulum Merdeka, memberikan berkah tersendiri bagi sekolah-sekolah. Termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) SD Negeri 19 Gresik, Jawa Timur/Jatim.
Betapa tidak, berlakunya kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada peserta didik dalam mengembangkan minat dan bakatnya, terbukti memicu kreativitas para siswanya lewat sejumlah projek yang mereka lahirkan.
Dalam kurun waktu sekitar 6 bulan itu, siswa SDN yang berlokasi di Kelurahan Indro, Kecamatan Kebomas, Gresik ini mampu membuktikan potensi terpendam untuk menghasilkan karya kreatif, bahkan bernilai ekonomi.
Dan ajang untuk membuktikan potensi positif itu, mereka unjuk kemampuan dalam “Gelar Karya” di depan publik yang digelar di halaman sekolah, Sabtu (7/1). Berbagai karya kreatif hasil projek penerapan Kurikulum Merdeka mereka tampilkan.

Diantaranya membuat aneka makanan tradisional Gresik, aneka kerajinan, juga aksi panggung seni yang memukau. Bahkan, di antara sejumlah projek yang diikuti siswa kelas 1 dan 4 itu, ada yang memiliki nilai ekonomi cukup signifikan.
Karya unik dan orisinal itu berupa daur ulang sampah menjadi beberapa kerajinan yang menarik dan bernilai ekonomi. Dengan kreativitas yang mereka miliki dan godok dalam diskusi kelompok, mereka mampu menghasilkan karya yang mampu mengubah barang tak berharga (sampah) menjadi aneka produk kreatif.
Seperti tas, tempat tisu, tempat pensin, bahkan pakaian modis dengan desain menarik untuk ditampilkan di panggung seni. Dihadapan para siswa, orang tua/wali murid, dewan guru, juga Komite Sekolah, “Gelar Karya” itu dibersamakan dengan penerimaan rapor semester I.
Yaitu, khusus untuk kelas yang menerapkan Kurikulum Merdeka, kelas 1 dan 4. Sementara kelas lain, rapor telah diserahterimakan sebelumnya. Sekolah ini merupakan 1 dari 3 SDN di Kecamatan Kebomas yang telah melakukan uji coba Kurikulum Merdeka.
Kepala UPT SDN 19 Gresik, Naniek Mariawatie, SPd, menambahkan, empat guru pendamping yang memiliki kompetensi khusus disiapkan untuk mengawal penerapan kurilukum tersebut. Mereka adalah Dewi Nur Karomah, SPd dan Arlisah, SPd yang mendampingi siswa kelas 4. Sementara Lely Dwi Khumalasari, SPd dan Heni Rusdianti, SPd., mengawal siswa kelas 1.
“Mereka berempat memang telah mendapat pelatihan khusus dalam hal penerapan Kurikulum Merdeka. Secara bertahap, kami akan bekali dan upgrade kemampuan para guru, sehingga nantinya 100 persen mampu mengawal pelaksanaan kurikulum ini,” ujar Naniek panggilan akrab Kepala Sekolah SDN 19 ini.
Hal senada diungkapkan guru kelas empat, Dewi Nur Kharomah, bahwa kurikulum merdeka memiliki 10 mata pelajaran dengan siswa kelas satu mengerjakan proyek setiap hari Jumat, sedangkan kelas empat setiap hari Sabtu.
“Kurikulum merdeka belajar sangat memadai bagi anak anak, sehingga lebih senang dan menikmati belajar. Namun dalam kondisi tertentu masih perlu upaya kelengkapan sarana dan prasarana,” imbuhnya.
Kegiatan Gelar Karya ini selain dihadiri para wali murid juga Ketua Komite SD N 19 Sudjoko bersama segenap pengurus. Hadir pula Pengurus Paguyuban masing-masing kelas, setiap kelas terdiri dari 3 rombongan belajar (rombel). Secara umum kegiatan Gelar Karya ini berlangsung meriah dan semarak. (dra)