
Banyuwangi, (pawartajatim.com)–Pemkab Banyuwangi bergerak cepat menyelamatkan generasi muda dari ancaman bahaya narkoba. Tak lama lagi, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyuwangi berdiri. Pemkab menghibahkan lahan 1 hektar lebih untuk kantor dan panti rehab bagi BNNK.
Selama proses pembangunan Kantor BNNK, operasional lembaga ini sementara menempati asset bangunan Pemkab di Jalan Basuki Rachmat. “Penyalahgunaan narkoba menjadi PR kita bersama. Jangan sampai di tengah kemajuan Banyuwangi, perkembangan generasi penerus malah nanti dirusak narkoba. Kolaborasi yang kita bangun, antara Kepolisian, BNN, pemerintah daerah, dan seluruh elemen lainnya tentunya akan semakin memperkuat upaya kita dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani disela peresmian Kantor BNNK Banyuwangi, Jumat (2/8/2024).
Menurutnya, persoalan narkoba harus ditangani secara bersama seluruh pihak. Hingga semester pertama tahun 2024, terdapat 64 kasus penyalahgunaan narkoba di Banyuwangi. Jika dirata-rata, dalam setiap bulan terdapat 11 kasus penyalahgunaan narkoba di Bumi Blambangan. Celakanya, para pelaku justru didominasi usia produktif. “Fakta-fakta ini menjadi sebuah warning bagi kita, bahwa bahaya narkoba sedang mengintai generasi muda kita,” jelasnya.
Pembentukan BNNK Banyuwangi diharapkan makin optimalnya pencegahan dan pemberantasan narkoba. Caranya, melalui peningkatan peran masyarakat, penguatan rehabilitasi hingga penegakan hukum.
BNNK Banyuwangi merupakan yang pertama di wilayah Tapal Kuda Jatim. Banyuwangi menjadi prioritas pembentukan BNNK karena berbagai pertimbangan. Salah satunya, perkembangan ekonominya sangat pesat. Hasil penelitian, pasar narkoba selalu tumbuh seiring pesatnya perekonomian sebuah daerah. “ Jadi, ini yang harus kita cegah. Banyuwangi yang ekonominya maju akan berpotensi munculknya pasar narkoba,” kata Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom.
Salah satu strategi menekan penyalahgunaan narkoba di Banyuwangi adalah ketahanan keluarga dan pendidikan.”Fokus BNN adalah bagaimana membangun ketahanan keluarga. Kemudian, ketahanan di lingkungan pendidikan,” tegas Jenderal bintang tiga ini. (udi)










