Surabaya, (pawartajatim.com) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut potensi perputaran ekonomi di sektor pariwisata mencapai Rp 369,8 triliun selama lebaran tahun ini. Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan, perputaran uang itu mencakup pengeluaran akomodasi, transportasi, makan minum, hingga oleh-oleh.

“Dari tren wisata libur ini adapun angka prediksi atau potensi perputaran ekonomi kira-kira mencapai Rp 369,8 triliun,” kata Nia, Jumat (19/4). Nia menyebut, proyeksi potensi perputaran ekonomi selama libur Lebaran itu berdasarkan data pergerakan masyarakat dari Kementerian Perhubungan dan hasil survei Kemenparekraf.

Menurut Nia, perputaran ekonomi selama libur Lebaran didukung oleh peningkatan pergerakan masyarakat hingga tambahan cuti. “Hal ini juga didukung pergerakan masyarakat, cuti lebih panjang, dan adanya izin Aparatur Sipil Negara (ASN) boleh cuti lanjutan,” terangnya.

Nia menjelaskan, rata-rata pengeluaran masyarakat saat berwisata selama libur Lebaran mencapai Rp 2,3 juta per orang. Sementara, berdasarkan durasi perjalanan, wisatawan dengan durasi perjalanan satu hari mampu mengeluarkan dana sebesar Rp 904.500.

Selanjutnya, untuk wisatawan dengan durasi wisata 2-4 hari diperkirakan menghabiskan uang sebanyak Rp 3,5 juta. Kemudian, wisatawan yang bepergian selama sepekan bisa mencapai sebesar Rp 6,4 juta. Sedangkan, untuk wisatawan yang berwisata lebih dari sepekan bisa mengeluarkan dana sebesar Rp 7,6 juta.

“Pelaku wisata dengan durasi satu hari tercatat sebesar 49,5 persen dan perjalanan dengan durasi 2-4 hari mencapai 36,2 persen. Dari sisi akomodasi secara umum, wisatawan sebanyak 34,5 persen memanfaatkan hotel berbintang untuk menginap. Adapun 26,9 persen wisatawan memanfaatkan akomodasi milik keluarga,” pungkas Nia. (red)