Banyuwangi, (pawartajatim.com) –  Operator pelayaran yang tergabung dalan Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Penyeberangan (Gapasdap) Jawa Timur meminta tidak ada penambahan kapal selama musim arus mudik di rute Ketapang, Banyuwangi – Gilimanuk, Bali. Alasannya, jumlah kapal di rute ini sudah lebih dari cukup. Totalnya mencapai 45 unit kapal.

Setiap harinya hanya 28 kapal yang beroperasi di Ketapang – Gilimanuk. Sehingga, banyak yang menunggu giliran berlayar. “Kami minta tidak ada penambahan kapal lagi selama arus mudik. Kalau dlu,biasanya ada kapal sapu jagat disiagakan untuk antisipasi antrean pemudik. Sekarang, tidak perlu. Jumlah kapal sudah terlalu banyak,” kata Ketua Gapsdap Jatim, Sunaryo, Kamis (21/4) siang.

Menurut dia, jumlah kapal di lintasan Ketapang – Gilimanuk cukup memadai untuk mengangkut pemudik dari Bali ke Jawa atau sebaliknya. “Jadi tidak perlu menambah kapal, tapi diatur jadwal bongkar muat atau menambah trip jika penumpang membludak,” jelas Sunaryo.

Pihaknya khawatir, jika menambah kapal justru tidak sebanding dengan banyaknya penumpang. Termasuk, kesesuaian kondisi dermaga yang ada. Karena itu, pihaknya mengusulkan optimalisasi kapal yang ada daripada mendatangkan kapal baru selama arus mudik.

Apalagi, menurut Sunaryo, seluruh operator kapal sudah jauh hari menyiapkan armada masing-masing untuk menyambut arus mudik. “Kami siapkan seluruh sarana keamanan dan kenyamanan penumpang. Tentunya, kami siap untuk melayani arus mudik,” tutup Manajer Cabang PT Dharma Lautan Utama (DLU) ini. (udi)