Direksi Generali Indonesia, Jutany Japit selaku Director/Chief Operation Officer (no 2 dari kanan) dan Nyean Soon Chin selaku Director/Chief Financial Officer (kanan) saat acara ramah tamah sekaligus seremoni penyerahan klaim manfaat asuransi kesehatan kepada nasabah, Surjati dan suami (tengah dan no 2 dari kiri) (foto/ist)

Jakarta, (pawartajatim.com) – Indonesia menghadapi lonjakan inflasi medis yang diprediksi mencapai 19 persen pada 2025. Lebih dari tujuh kali lipat inflasi umum yang hanya sekitar 2,6 persen. Kenaikan ini menyebabkan harga obat-obatan dan layanan medis semakin mahal, berdampak besar pada biaya kesehatan masyarakat.

Dampak inflasi ini terlihat dari meningkatnya pembayaran klaim asuransi kesehatan. Sepanjang 2024, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) telah membayarkan klaim lebih dari Rp 1,3 triliun untuk lebih dari 286.000 kasus.

Mencakup klaim kesehatan, manfaat meninggal dunia, dan penyakit kritis. Dibandingkan tahun sebelumnya, nilai klaim kesehatan naik 19 persen secara tahunan (YoY), sementara klaim meninggal dunia turun 1,55 persen YoY.

Tren ini sejalan dengan data industri asuransi jiwa yang mencatat pertumbuhan klaim kesehatan sebesar 37,2 persen pada Januari–September 2024. Salah satu nasabah yang merasakan manfaat asuransi adalah Ibu Surjati (59), yang didiagnosis gangguan tulang belakang pada leher dan membutuhkan perawatan intensif senilai lebih dari Rp 1 miliar.

Berkat polis asuransinya yang aktif selama delapan tahun, seluruh proses klaim berjalan lancar. Generali Indonesia melalui Jutany Japit (Director/Chief Operating Officer) dan Nyean Soon Chin (Director/Chief Financial Officer) Kamis (27/2) menyerahkan klaim secara simbolis kepada Ibu Surjati di Kantor Pusat Generali Indonesia, Jakarta.

“Perlindungan asuransi sangat penting bagi saya dan keluarga. Seluruh proses klaimnya mudah, dan agen selalu siap membantu. Puji Tuhan, kondisi saya semakin membaik. Terima kasih Generali Indonesia,” kata Surjati.

Jutany Japit menegaskan bahwa Generali Indonesia berkomitmen mendampingi nasabah dalam kondisi sulit. Sepanjang 2024, 80 persen dari total klaim yang dibayarkan berasal dari klaim kesehatan, dengan rata-rata kenaikan 7,37 persen.

Sebagai bentuk inovasi, Generali Indonesia menghadirkan produk BeSMART Lite, asuransi dengan manfaat uang pertanggungan hingga usia 100 tahun, serta perlindungan tambahan seperti Generali Healthcare Solution (GHS) untuk rawat inap/jalan dan Multi-stage Critical Illness Protection (MCI Pro) untuk perlindungan penyakit kritis berbasis organ.

Layanan digital juga terus dikembangkan, termasuk aplikasi Gen iClick yang mempermudah akses polis, klaim online, telemedicine “Dokter Leo”, hingga virtual assistant JANE yang siap melayani nasabah.

“Kami tidak hanya membayarkan klaim, tetapi juga terus berinovasi agar nasabah mendapatkan layanan terbaik, baik saat sehat maupun sakit. Ini adalah langkah kami untuk menjadi lifetime partner bagi seluruh nasabah,” tutup Jutany. (ony)