Tim juri Diskop UKM Jatim sudah memilih daftar 10 besar dari masing-masing kategori (Lomba Koperasi Siswa dan Lomba Santripreneur) untuk selanjutnya mengikuti bootcamp presentasi penjurian. (foto/red)

Surabaya, (pawartajatim.com)– Sebanyak 20 finalis Lomba Koperasi Siswa dan Lomba Santripreneur yang digelar Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Dinkop UKM Jatim) mengikuti bootcamp presentasi penjurian.

Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan (Kabid Lemwas) Diskop UKM Jatim Nanang Abu Hamid AP MSi mengatakan, selain memperkenalkan koperasi sejak dini kepada para siswa, lomba ini juga sebagai ajang bagi siswa untuk meraih prestasi. Terutama dalam mendukung siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

“Saat ini, tantangannya untuk masuk perguruan tinggi sudah berbeda, harus ada TKA (Tes Kemampuan Akademik) karena kaitannya dengan biaya untuk pendidikan tinggi. Salah satunya melalui jalur prestasi,” ujar Nanang saat membuka bootcamp presentasi penjurian di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Jumat (25/9/2025).

“Mengikuti lomba ini sebagai ikhtiar untuk mengejar prestasi. Bukan hanya hadiah, tapi ada sertifikat yang ditandatangani gubernur,” sambungnya. Nanang menjelaskan, lomba ini digelar juga atas inisiasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengawal pesantren, ddenga mengembangkan One Pesantren One Product (OPOP) Jatim. Selain itu, juga menggagas program EKO-TREN, yakni ekonomi berbasis pesantren.

Menurut dia, EKO-TREN hadir sebagai penggerak kemandirian ekonomi pesantren untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Data Kementerian Agama (Kemenag) pada 2024, jumlah pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur sebanyak 6.745 ponpes, dengan jumlah santri sebanyak 992.889 santri.

“Koperasi ini tidak hanya badan usaha kecil, tapi badan usaha besar dan bisa bersaing di tingkat dunia. Saat ini, jumlah koperasi di Jawa Timur dari awal tahun ada 20 ribu lebih koperasi, dan sejak ada progam koperasi desa kelurahan merah putih nambah 8.494 koperasi, jadi di Jatim ada 29 ribu lebih koperasi,” jelasnya.

Adapun 10 besar Lomba Lomba Santripreneur, yakni Ponpes Modern Al Rifa’ie 2 Malang (perwakilan guru), Ponpes SPEAM Kota Pasuruan, Ponpes Al Huda Grogol, Markaz Sayyid Alawy Almaliki, dan Ponpes An Nur Azzahra Lumajang.

Kemudian, Ponpes Badrussalam Indonesia Kabupaten Malang, Ponpes Abdul Malik Fadjar Kabupaten Malang, Ponpes Al Muslimun Kabupaten Lamongan (perwakilan guru), Ponpes Annur Bululawang Kabupaten Malang, dan PDF Ulya Assalafi Al Fitrah Surabaya.

Sedangkan, 10 besar Lomba Koperasi Siswa, yakni SMKN 2 Mojokerto, SMKN 1 Pasuruan, SMKN 2 Nganjuk, SMKN 1 Malang, SMKN 2 Kediri, SMAN 2 Lamongan, SMAN 2 Jombang, MAN Lumajang, SMKN 1 Lumajang, dan SMAN 1 Gondangwetan. (red)