Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Mencegah terjadinya kasus polio, Kabupaten Banyuwangi mulai melaksanakan vaksinasi polio massal. Pekan Imunisasi Polio (PIN Polio) ini menyasar 174.237 anak usia 0-7 tahun.
Vaksinasi ini merupakan amanah dari Menteri Kesehatan RI untuk kembali menggencarkan vaksinasi polio di daerah kasus dan daerah dengan resiko penularan tinggi penyakit lumpuh layu tersebut.
“Banyuwangi sekarang masih zero (nol) kasus polio Namun kita harus tetap waspada. PIN Polio ini adalah salah satu upaya antisipasi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (16/1/2024).
Imunisasi polio sangat penting agar anak-anak tidak mengalami lumpuh layu. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan bersifat menular. Virus akan menyerang sistem saraf sehingga menyebabkan kesulitan bernafas, kelumpuhan otot, hingga kematian.
Imunisasi polio massal dilaksanakan sebagai respon Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus lumpuh layuh akut atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Pamekasan, Klaten dan Aceh.
Banyuwangi memberikan dengan pemberian imunisasi polio tetes kepada 174.237 sasaran anak usia 0 – 7 tahun. Imunisasi dilakukan dalam dua putaran. Putaran 1 dilakukan pada 15-20 Januari, dan putaran 2 di 19-24 Februari.
“Vaksinasi diberikan kepada anak usia 0-7 tahun lebih 11 bulan. Masing-masing anak akan divaksin dua kali,” kata Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat. Pelaksanaan PIN dilakukan di seluruh SD, TK, PAUD, Posyandu, Puskesmas, RSUD, serta fasilitas layanan kesehatan lainnya.
“Tim vaksinator akan melakukan penyisiran seminggu setelahnya untuk menyisir anak-anak yang belum mendapatkan vaksin,” tegasnya. Vaksin polio yang diberikan dipastikan aman dan tidak menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius.
“Vaksin polio ini aman. KIPI-nya ringan, berlangsung singkat, sembuh dengan atau tanpa pengobatan,” tutupnya. (udi)