
Banyuwangi,(pawartajatim.com)- Pemkab Banyuwangi kembali melakukan perombakan pejabat, Rabu (15/9/2025). Sebanyak 34 pejabat terkena gerbong mutasi. Salah satunya Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat yang diangkat menjadi pejabat definitif.
Mutasi ini yang kedua kalinya sejak Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dilantik di periode dua,20 Februari 2025. Perombakan pejabat ini di tengah situasi menghadapi pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat. Tahun 2026, dana transfer dari pusat ke Banyuwangi turun hamper 20 persen. Nilainya sekitar Rp665 miliar. “ Ini adalah tantangan besar buat kita. Bagaimana dengan berkurangnya transfer pusat ke daerah tidak mengurangi pelayanan dasar. Layanan kesehatan, pendidikan, dan lingkungan tidak boleh terganggu, harus tetap berjalan dengan baik,” kata Ipuk disela pelantikan pejabat yang terkena mutasi di halaman GOR Tawangalun.
Ipuk meminta para pejabat yang menempati pos baru bisa berkolaborasi dan berinovasi. Mereka diharapkan tetap lincah menemukan solusi. Dan, mempercepat kinerja tanpa menambah biaya. Mutasi, kata Ipuk, merupakan rotasi jabatan. Tujuannya, melakukan penyegaran agar tercapai kinerja terbaik. Menurutnya, jabatan ini bukan dari bantuan dari seseorang. Namun, dari kinerja masing-masing. “ Bukan karena kedekatan dengan bupati. Saya pastikan bahwa penunjukan ibu bapak semua bebas dari uang atau dana yang diperuntukkan untuk saya,” tegas Ipuk.
Selain Kadis Kesehatan, diantara pejabat yang terkena mutasi adalah Dirut RSUD Genteng, dr. Siti Asiyah Anggraeni. Dia mendapat posisi baru sebagai Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang sekaligus Plt. Direktur RSUD Blambangan. Ada juga sejumlah camat dan lurah. (udi)