Surabaya, (pawartajatim.com) – Setelah melakukan launching kepengurusan dan logo baru organisasi, di Hotel Java Paragon beberapa waktu lalu, Casa Grande Jatim dibawah kepemimpinan Ni Komang Darmiati, mulai memantapkan diri menjalani agenda organisasi melalui berbagai program unggulan. Wadah berhimpunnya para General Manager/GM hotel berbintang yang sudah ada sejak 2015 ini, pada 2025 mulai memiliki AHU sebagai bukti pengakuan dari pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Perundang- Undangan.
Dibawah bimbingan dan arahan Penasehat Sandiaga Uno, Casa Grande Jatim terus bersinergi dengan pemerintah untuk mengembangkan dampak positif bagi dunia pariwisata khususnya perhotelan.
Beberapa program unggulan yang telah disiapkan Ni Komang Darmiati, bersama pengurus antara lain, melakukan sinergi dengan Pemerintah Kota Surabaya dalam mendukung Program Medical Tourism, dengan menyiapkan marketnya.
Terutama melayani para pasien dan keluarga dari Indonesia Timur. Dimulai dari mempersiapkan fasilitas lebih, harga khusus, hingga fasilitas antar jemput, termasuk culture dan shoping. Analisis prospek dan strategi program ini meliputi, Prospek Medical Tourism di Surabaya (2026) dimana Surabaya memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata medis utama.
Terutama di Indonesia Timur. Hal ini didukung oleh beberapa faktor kunci. Prospek 2026 menjadi salah satu fokus strategis pemerintah daerah dan pusat. Kemudian status Surabaya sebagai salah satu pilot project wisata medis di Indonesia oleh pemerintah pusat.
Melalui program pembentukan Indonesia Health Tourism Board (IHTB). Tentu saja, Surabaya mendapatkan perhatian dan dukungan prioritas dalam pengembangan infrastruktur dan promosi. Implementasi Strategis, rencana strategis untuk pengembangan Medical Tourism.
Program ini di Surabaya sudah mulai berjalan sejak 2024 dan memasuki tahap penguatan di tahun 2025-2026, yang meliputi: Pemenuhan persyaratan penetapan Rumah Sakit dengan pelayanan Medical Tourism.
Ekosistem Terintegrasi, menciptakan layanan terpadu. Pasien yang berobat atau menjalani pemulihan membutuhkan akomodasi. Hal ini secara langsung menguntungkan industri perhotelan, karena permintaan akomodasi khusus.
“Saya berharap hotel-hotel di sekitar fasilitas kesehatan dapat menyediakan layanan dan fasilitas yang lebih berfokus pada kebutuhan pasien dan keluarga pasien. Seperti kamar yang nyaman untuk pemulihan jangka panjang (long stay), aksesibilitas, dan makanan yang disesuaikan,” kata GM Hotel Grand Inna Tunjungan, kelahiran karangasem Bali 9 April 1972 ini.
Lalu mendorong hotel para anggota untuk menyukseskan komitmen praktik pariwisata secara berkelanjutan secara konsisten dan terukur seperti yang dicapai oleh Hotel Artotel TS Suites dengan meraih penghargaan berupa sertifikasi Global Sustainable Tourism council (GSTC).
Hal ini diinisiasi, dengan program ramah lingkungan. Yaitu, penghematan energi, pengurangan penggunaan plastik, penggunaan sabun isi ulang dan pengelolaan sampah makanan.
Contoh lainnya, adalah Hotel Grand Inna Tunjungan, sukses mendaur ulang limbah buah menjadi eco enzim yang kemudian digunakan sebagai chemical yang berguna dan berhasil guna bagi lingkungan hidup.
Serta penggunaan bunga mawar sebagai bahan pengharum alami dan aroma terapi serta digunakan sebagai souvenir khusus untuk tamu yang menginap.di Hotel Grand Inna Tunjungan.
Program andalan strategis Casa Grande Jatim yang lain adalah menyelenggarakan event pameran Majapahit Travel Fair (MTF) yang merupakan agenda rutin tahunan bergengsi bagi penyelenggara pariwisata dan perhotelan.
Sedangkan dibidang Coorporate Social Responsibility (CSR). Antara lain, membagikan makanan sehat standart hotel saat moment Ramadhan untuk menu buka puasa bersama masyarakat yang membutuhkan.
Bagi Ni Komang Darmiati, yang merupakan lulusan dari Universitas di Jerman Barat ini, kesuksesan program Casa Grande Jatim kedepan, tidak bergantung kepada dirinya semata. Karena dirinya bukanlah Superman. Karena itu dia lebih mengandalkan Super Team.
Mereka adalah pengurus Casa Grande yang terdiri dari Wakil Ketua Dedy Sulistiyanto, Wakil Ketua Rachmat Zulkarnain, Sekretaris Dody Wijayanto, Bendahara Luh Putu Fajar Verawati, Diah Ikawati, Keanggotaan dan Organisasi, Moh Adam Maulidin, Hubungan Antar Lembaga Sri Nurhamsah, Teddy Patrick Santosa, Dedy, Hubungan Masyarakat, Erly Rizka, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Komunitas Subendi, Vida Franz, serta Bidang Pelatihan Pendidikan dan Sertifikasi Agus Marsudi Supriyanto. (nanang)











