Rendezvous di Jalan Tunjungan yang Melegenda

Surabaya, (pawartajatim.com) – Ada apa di Jalan Tunjungan? Dari banyak nama jalan di Surabaya, tampaknya Jalan Tunjungan yang banyak dikenal. Lewat lagu berjudul Rek Ayo Rek, nama Surabaya tidak hanya dikenal di Pulau Jawa, tapi juga kondang se-Antero Nusantara.

Bahkan viral di Manca Negara melalui berbagai media sosial/medsos. Seperti google, youtube, instagram dan lain sebagainya. Yaaaa…., nama Jalan Tunjungan yang konon berasal dari Bunga Tunjung ini memiliki arti penting bagi tumbuh kembangnya peradaban Surabaya.

Baik di zaman kerajaan, kolonial, maupun  republik. Walaupun ruas jalan ini kurang lebih hanya 1 kilometer panjangnya, namun di jalan ini berdiri banyak bangunan bersejarah dan legendaris. Seperti Hotel Majapahit M Gallery, Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), Pasar Tunjungan, Bank India, Siola, dan masih banyak lagi.

Saat ini, Jalan Tunjungan selalu menjadi jujugan warga lokal Surabaya, maupun destinasi wisata turis dari mancanegara. Terutama pada Sabtu malam dan Minggu pagi. Sepertinya Jalan Tunjungan menjadi pilihan Rendezvous/ bertemu kembali bagi banyak orang sejak dahulu.

Baik kalangan remaja maupun lanjut usia. Hari itu Minggu pagi (11/6)  sekitar pukul 07.00 pagi bertepatan dengan moment car free day di Jalan Tunjungan, tepatnya di depan Hotel Majapahit M Gallery terjadi keramaian melebihi biasanya, rupanya disana ada hiburan seni orkestra, dengan  jalanan sebagai panggung utamanya.

Tampak di panggung utama Komunitas Soerabaja Djoeang pimpinan Heri Lentho, Amadeus Enterprise, Komunitas Sejarah Senopati, Komunitas Djatiswara dan SR Dance. Para seniman kondang yang berjumlah 125 orang tersebut sengaja dihadirkan Hotel Majapahit M Gallery untuk menampilkan perpaduan flashmop (Tari Massal) yang dipadukan dengan teaterikal, orkestra, aksi kocak Charlie Chaplin sebagai peringatan HUT ke-113 Tahun.

“Merupakan kebahagiaan tersendiri bagi hotel Majapahit bisa menampilkan kolaborasi Senin yang bisa dinikmati masyarakat pada usianya yang ke 113 tahun ini,” kata General Manager/GM Hotel Majapahit M Gallery, Kahar Salamun, kepada pawartajatim.com, Rabu (14/6).

Seperti yang diberitakan di berbagai surat kabar tempo dulu, Charlie Chaplin pernah ke Surabaya dan menginap di Hotel Majapahit. Sejak  berdiri pada Tahun 1910, hotel ini banyak dikunjungi artis dan pejabat mancanegara.

Walaupun sering mengalami perubahan nama dan manajemen, Hotel yang didirikan oleh Sarkies bersaudara asal Armenia ini tetap diminati para tamu. Mulai dari LMS Hotel, Oranje, Yamato,  Hoteru, Majapahit, Majapahit Mandarin Hingga Majapahit M Gallery seperti sekarang ini.

“Kami akan selalu meningkatkan produk dan layanan kami, terutama 143 kamar yang ada,” tutup pria penyuka pakaian etnik Indonesia ini. (nanang)