
Surabaya, (pawartajatim.com) – Di tengah meningkatnya kasus penyakit kronis dan mental di Indonesia pada tahun 2024 seperti diabetes, TBC, gangguan kecemasan, dan insomnia Generali Indonesia mengambil langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-17, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia menggelar roadshow kesehatan bertajuk “Generali Health Cities” di 17 kota besar di Indonesia, yang berlangsung selama Juni hingga Agustus 2025.
Melalui program ini, masyarakat mendapatkan akses gratis terhadap layanan kesehatan lengkap seperti medical check-up (MCU), body mass index (BMI), tes pernapasan, tes mata, EKG, hingga konsultasi dokter.
Kegiatan ini didukung oleh jaringan rumah sakit dan tenaga medis profesional di kota-kota besar mulai dari Medan, Bandung, Surabaya, hingga Jayapura. Ribuan peserta dan relawan diperkirakan akan berpartisipasi sepanjang acara berlangsung.
Surabaya dan Yogyakarta menjadi tuan rumah Generali Health Cities secara serentak pada Jum’at (20/6), menyusul suksesnya pelaksanaan di Medan, Semarang, dan Cirebon. Di Surabaya, acara digelar di Generali Center Surabaya, Jalan Panglima Sudirman, dan dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan. Selain pemeriksaan kesehatan, masyarakat juga mengikuti health talk yang membahas tren penyakit terkini dan edukasi penanganannya.
Tak hanya fokus pada aspek medis, acara ini juga menggabungkan semangat sosial lewat kampanye The Human Safety Net (THSN) gerakan global dari Generali Group yang kini aktif di 26 negara.
Melalui donasi yang dikumpulkan selama acara, Generali bekerja sama dengan Yayasan Jarimatika untuk mendukung keluarga rentan di Indonesia agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Dalam keterangan resminya, Rebecca Tan, President Director & CEO Generali Indonesia menyatakan, Ulang tahun ke-17 ini kami rayakan bukan hanya sebagai pencapaian usia, tapi juga bentuk terima kasih kepada masyarakat.
”Kami ingin terus menjadi bagian dari solusi atas tantangan kesehatan di Indonesia melalui pendekatan yang nyata dan berdampak,” kata Rebecca, Ia menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan dini merupakan langkah penting dalam pencegahan penyakit tidak menular (PTM), seperti jantung, diabetes, hipertensi, hingga kanker.
Sayangnya, berdasarkan survei, hanya 3 dari 10 penderita PTM yang terdeteksi lebih awal. Karena itu, Generali Health Cities hadir sebagai bentuk kontribusi perusahaan untuk meningkatkan deteksi dini dan mendorong gaya hidup sehat masyarakat.
Selain layanan medis, masyarakat juga bisa berkonsultasi langsung dengan financial planner dari Generali Indonesia untuk merencanakan proteksi finansial yang sesuai kebutuhan.
“Kami percaya bahwa hidup sehat adalah fondasi untuk meraih mimpi. Oleh karena itu, kegiatan ini bukan hanya perayaan, tapi juga investasi sosial kami untuk masa depan Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan,” jelas Rebecca.
Chief Marketing Officer Generali Indonesia, Elia C. Wijaya, menambahkan, bahwa dari sisi bisnis, Generali Indonesia juga menunjukkan performa yang solid di tengah tantangan industri. “Berdasarkan laporan keuangan belum diaudit, periode Januari hingga Mei 2025 menunjukkan pertumbuhan pendapatan premi yang positif dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Ini menjadi indikator bahwa semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya perlindungan asuransi dan mempercayakan Generali sebagai mitra perlindungan mereka,” ungkap Elia. Ia menegaskan bahwa selain menghadirkan berbagai produk inovatif, edukasi publik terus dilakukan secara konsisten.
Generali juga aktif melakukan literasi keuangan dan asuransi, baik melalui media massa, kanal digital, maupun kegiatan langsung seperti hari ini. Tak hanya itu, Generali juga menjalin kolaborasi dengan berbagai komunitas dan event olahraga, termasuk ajang lari berskala nasional dan internasional, untuk menyampaikan solusi proteksi secara lebih dekat dan relevan dengan gaya hidup masyarakat modern.
Selama Januari hingga Mei 2025, kami telah membayarkan klaim lebih dari Rp488,6 miliar untuk lebih dari 110.000 kasus, mencakup klaim meninggal dunia, penyakit kritis, dan kesehatan.
Menariknya, 80 persen dari total klaim yang kami bayarkan adalah klaim kesehatan ini menunjukkan urgensi dan relevansi proteksi kesehatan hari ini,” tutup Elia. (ony)