Surabaya, (pawartajatim.com) – Membangun wirausaha di tengah pandemic corona-19 sangat sulit. Karena itu, pengalaman bertahan dan bangkit dari seorang Founder of Burger Kalap Indonesia, Satria Santoso, sangat bermanfaat bagi individu yang ingin membangun usaha.

Dalam webinar Weekend AHLI Power Talks XX dengan Topik Serie #20 : “Shifting Profesi di Tengah Pandemic, yang digelar DPP AHLI menampilkan pembicara Satria Santoso, Rahmad Ramadhan M, SH., Ketua DPD Associates of Hospitality Leaders Indonesia/AHLI Jawa Timur/Jatim, dengan moderator Yuliarto Dedy Prabowo, Kabid Industri DPD AHLI Jatim Sabtu (21/5).

Ketua DPD AHLI Jatim, Rahmad Ramadhan, yang mengawali berbicara dalam webinar mengatakan, banyak cerita sukses dari pengusaha yang memulainya dari nol. Ia menyebut bos Lembaga Pendidikan non formal, Primagama yang sangat cerdas membangun Lembaga kursus tanpa modal.

Founder of Burger Kalap Indonesia, Satria Santoso (bawah), moderator Yuliarto Dedy Prabowo (kiri) saat webinar. (foto/bw)

‘’Hanya dalam waktu tiga tahun, Lembaga pendidkan Primagama menjadi besar. Ini semua berkat keuletan dan kecerdasan sang owner,’’ kata Rahmad Ramadhan. Intinya, kata dia, membangun sebuah usaha diperlukan keuletan dan kreativitas.

Sementara, Founder of Burger Kalap Indonesia, Satria Santoso, yang malang melintang selama 22 tahun bekerja pada industri pariwisata sebelum menjadi bos Burger Kalap Indonesia, ini mampu membangkitkan semangat para pengusaha pemula.

Satria, banyak cerita bagaimana memulai dan membangun usaha Burger Kalap Indonesia yang kini memiliki 11 outlet dengan 151 franchise. ‘’Saya mendirikan Mei 2021 hingga Desember tahun yang sama sudah ada 151 orang yang mengajukan franchise,’’ kata Satria Santoso, membakar semangat audience.

Sekretaris DPD AHLI Jatim, Triandy Santya Wibowo (kiri) dan Humas AHLI Jatim, Bambang Wiliarto (kanan). (foto/bw)

Menurut dia, ke- 11 outlet yang dimiliki ini tersebar di Denpasar, Medan, Yogyakarta, Jakarta dan Surabaya. Apa yang menarik di Burger Kapal? ‘’Saya hanya membuat burger yang pedas. Mungkin dari pedas inilah penikmat burger menyukai,’’ ujarnya.

Apalagi, kata dia, bos Burger Kalap juga mencontohkan bagaimana sepak terjang pengusaha babi guling Pak Melan di Bali yang satu hari beromzet Rp 250 juta – Rp 300 juta. Padahal, babi guling Pak Melan tidak membuka cabang.

Pengurus DPD AHLI Jatim, yang diketuai Rahmad Ramadhan M, SH (tengah) dengan Sekretaris, Triandy Santya Wibowo (no 2 kiri atas). (foto/ist)

Usai melakukan webinar, DPD AHLI Jatim melanjutkan dengan acara halalbihalal serta rapat internal pengurus yang membahas soal rencana Munas AHLI yang digelar November mendatang. (bw)