Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Pembangunan jalur lingkar selatan (JLS) atau Jalur Pantai Selatan (Pansela) di wilayah Banyuwangi rencananya dilanjutkan tahun ini. Agar terwujud, Pemkab Banyuwangi berjuang hingga ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Jalur Pansela Jember-Banyuwangi mencapai total sekitar 99,18 kilometer. Dari jumlah ini, sepanjang 68,08 kilometer sudah terbangun. Sehingga, jalur yang belum terbangun hanya tersisa 14,1 kilometer.
Hasil rapat bersama Kementerian terkait, jalur Pansela di Banyuwangi akan dilanjutkan jika lahan telah siap. Mempercepat proses penyiapan lahan, Pemkab Banyuwangi telah melakukan beberapa hal.
Diantaranya, mengajukan rangkaian persyaratan permohonan persetujuan penggunaan kawasan. Alhamdulillah, Pemkab Banyuwangi telah bertemu Kementerian ATR/BPN serta Kementerian PUPR untuk membahas pembangunan sisa jalur Pansela yang belum selesai.
”Terima kasih Menteri ATR dan Menteri PUPR yang menugaskan tim untuk membahasnya. Ini menjadi harapan bersama masyarakat Banyuwangi, dan InsyaAllah bisa terealisasi tahun ini,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (22/5/2024).
Ada tiga paket rencana pembangunan jalur Pansela yang belum terbangun. Pertama, paket pembangunan ruas Kendenglembu-Malangsari sepanjang 5,1 kilometer. Kedua, ruas jalan Malangsari-Perbatasan Kabupaten Jember sepanjang 7,7 kilometer.
Ketiga, ruas jalan Senenrejo-Perbatasan Kabupaten Banyuwangi sepanjang 1,3 kilometer. Jika rampung tersambung hingga Kabupaten Jember, jalur Pansela akan menjadi akses baru bagi warga Banyuwangi.
Dampak positifnya wilayah Banyuwangi selatan akan lebih terangkat ekonominya. “Perekonomian masyarakat di wilayah selatan Banyuwangi akan semakin tumbuh dan berkembang dengan kemudahan akses tersebut,” jelas Ipuk.
Nantinya, destinasi wisata di wilayah selatan akan lebih mampu menggaet minat wisatawan. Apalagi, Banyuwangi selatan menyimpan banyak potensi yang layak dikembangkan. (udi)