Gresik, (pawartajatim.com) – Perkumpulan pemuda di Desa Bedanten Bungah Gresik ini ingin turut mengurai masalah pengangguran. Mereka prihatin terhadap angka pengangguran di Kota Pudak yang cukup tinggi.
Pemuda-pemudi yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna (Katar) ini menyelenggarakan sarasehan. Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah yang hadir dalam kegiatan ini tidak menampik dengan jumlah pengangguran yang lumayan tinggi ini.
Wabup memaparkan data dari Badan Pusat Statistika (BPS) Gresik yang mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Gresik pada 2021 mencapai 56.261 orang. Angka ini mengindikasikan masih banyak angkatan kerja yang belum terserap lapangan kerja.
Selain Wabup turut hadir Anggota Komisi II DPRD Gresik Syahrul Munir, Camat Bungah Munir, Kepala Desa Bedanten Abdul Majid, perwakilan JIIPE Mifti Haris, Ketua Karang Taruna serta para pemuda Bedanten.
Wabup Aminatun Habibah yang akrab disapa Bu Min mengatakan, Gresik sendiri menjadi basis dari 1.811 perusahaan, mulai dari Usaha mikro kecil menengah (UMKM) sampai dengan Perseroan Terbatas (PT).

“Dengan jumlah perusahaan sebanyak ini seharusnya Gresik dapat memberikan lahan yang cukup besar bagi tenaga kerja lokal. Sehingga jelas ini menjadi perhatian utama dari Pemerintah Kabupaten Gresik,” tutur Aminatun Habibah di Balai Desa Bedanten Bungah Gresik, Jumat (9/9).
Bu Min, mendorong para pemuda untuk bersikap inovatif dan peka terhadap perkembangan teknologi saat ini. Sehingga dapat membentuk kompetensi diri untuk kesiapan dalam menghadapi perubahan zaman.
“Maka kuasai teknologi yang ada sekarang, jadilah kreatif supaya nanti dilirik orang banyak, sehingga bisa bekerja sesuai keahlian masing-masing,” tambahnya. Wabup mengatakan, telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam mendukung perkembangan kompetensi para pemuda produktif di Gresik lewat pelatihan.
Mengingat persaingan sekarang sudah masuk ke era industri 5.0 yang lebih banyak mengandalkan kemampuan mesin ketimbang tenaga manusia. “Kita sudah kerjasama dengan Jiipe dan Disnaker untuk bisa menyerap tenaga kerja. Dan diutamakan yang ber-KTP Gresik. Namun meskipun sudah bikin kerjasama, tetap faktor skill yang utama, karena sekarang persaingan tidak hanya dengan manusia tapi juga mesin,” ungkap Bu Min. (dra)