Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Ahmad Kholil (49), pria asal Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi yang diundang ibadah haji Pemerintah Arab Saudi, dikenal sebagai pengurus mushola.
Pria yang sehari-harinya berburu barang bekas ini hampir setiap hari menjadi imam ketika sholat berjamaah. Dia juga dikenal sebagai keluarga santri. Sejak remaja, Kholil, panggilan akrabnya sudah masuk pondok pesantren. Begitu juga saudara-saudaranya.
“Jadi, Kholil itu memang menjadi pengurus mushola, kalau sholat berjamaah selalu menjadi imam,” kata Mahfud Syamsul Hadi, kakak Kholil, Minggu (3/7) . Tak ada firasat apapun dari keluarga jika Kholil, akan ketiban berkah.
Namun, sejak remaja, Kholil, memang bermimpi bisa berangkat haji. Meski, penghasilannya pas-pas-an. Dia juga rajin bekerja hingga larut malam. Ketika siang, Kholil, berburu kardus bekas, termasuk sepeda bekas.
Begitu malam, dia mengecat sepeda bekas itu untuk dijual lagi. “Kalau ditegur jika bekerja sampai malam, jawabnya pasti biar bisa naik haji,” jelas Mahfud. Kini, Kholil sudah menjalankan prosesi haji di Mekkah.
Bahkan, sudah mengikuti towaf. Keluarga juga menggelar doa di rumah, berharap Kholil, bisa mengikuti rangkaian haji dengan lencar. “Kami juga terus berkomunikasi dengannya. Saat ini kondisinya sehat,” ujar Mahfud.
Rencananya, keluarga akan menggelar penjemputan di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, 31 Juli mendatang. Kholil mendapat undangan haji Furoda dari Pemerintah Arab Saudi dengan tidak sengaja.
Tahun 2019, dia dihubungi agen perjalanan haji untuk menyiapkan dokumen perjalanan. Karena pandemi, kabar itu diabaikan. Apalagi, tidak pernah merasa mendaftar. Kemudian, kabar serupa datang lagi Ramadhan 2022 lalu.
Dia diminta bersiap berangkat haji. Kabar ini sempat diabaikan lagi. Namun, pihak agen perjalanan kembali menghubungi setelah lebaran. Akhirnya, dengan waktu singkat Kholil, bisa berangkat ke tanah suci. (udi)