Potensi Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi, BMKG Banyuwangi Minta Warga Waspada

Prakirawan BMKG Banyuwangi sedang memantau kondisi cuaca. (foto/udi)
Prakirawan BMKG Banyuwangi sedang memantau kondisi cuaca. (foto/udi)

Banyuwangi (pawartajatim.com) – Hujan terus mengguyur wilayah Banyuwangi tiga hari terakhir. Badan Meteorologi, Kimatoligi dan Geofisika (BMKG) setempat memprediksi fenomena hujan lebat akan terus terjadi hingga 5 Juli mendatang. Selain hujan, BMKG mengingatkan adanya gelombang tinggi.

Meski memasuki kemarau, guyuran hujan teras justru melanda kabupaten ujung timur Jawa ini. Fenomena ini dipicu kondisi atmosfer yang tidak stabil. Sehingga, memicu sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah selatan Banten. Kondisi ini berpotensi memengaruhi cuaca di beberapa wilayah di Indonesia. Salah satunya, Banyuwangi. “Jadi, ada perlambatan kecepatan angin atau kita sebut dengan konvergensi. Disitu membentuk awan-awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati,” kata prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Triyono Hadi, Minggu (2/7/2023).

Kondisi atmosfer ini memicu pertumbuhan awan dan menyebabkan hujan di 25 kecamatan di Banyuwangi. Dari pantauan BMKG, hampir seluruh kecamatan terjadi hujan. Mulai intensitas ringan hingga sedang. Fenomena ini diprediksi akan mulai normal setelah tiga hari kedepan.

BMKG mengimbau  masyarakat mewaspadai potensi akibat perubahan cuaca. Seperti petir dan angin kencang.”Waspada potensi angin kencang dan petir. Serta saat perjalanan di darat juga hati-hati. Jalanan licin dan pohon tumbang. Ini karena curah hujan meningkat,” jelasnya.

Warga di wilayah pesisir, khususnya di Banyuwangi selatan juga waspada. Sebab, gelombang tinggi berpotensi mencapai 4 meter. Pihaknya menghimbau nelayan yang akan melaut tetap waspada. “ Pantau terus perkembangan cuaca sebelum melaut,” tutupnya. (udi)