
Jakarta, (pawartajatim.com) – PLN Nusantara Power (PLN NP) semakin memantapkan langkahnya dalam mendukung transisi energi nasional dengan menjajaki teknologi nuklir generasi terbaru untuk pembangkit listrik. Bersama ThorCon International Pte. Ltd., PLN NP tengah menyusun studi mendalam mengenai potensi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang diharapkan menjadi PLTN pertama di Indonesia.
Melalui Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada Kamis (24/7), PLN NP dan ThorCon berkomitmen menyinergikan keahlian untuk mengkaji aspek teknis, desain, dan keselamatan reaktor nuklir, sekaligus merumuskan skema pembiayaan dan operasional yang sesuai dengan kebutuhan energi nasional.
Studi ini juga melengkapi pengembangan energi terbarukan seperti surya, angin, dan hidro, sehingga menciptakan bauran energi rendah karbon yang lebih kokoh. Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menegaskan bahwa teknologi nuklir adalah salah satu kunci untuk mencapai ketahanan energi di masa depan.
“Kami percaya diversifikasi energi adalah kunci menuju kemandirian energi nasional. Studi nuklir ini bukan sekadar proyek, tetapi fondasi untuk menghadirkan sumber energi rendah karbon yang andal, aman, dan berkelanjutan bagi Indonesia,” ungkap Ruly.
Teknologi nuklir yang sedang dikaji ThorCon dikenal sebagai reaktor daya berbasis molten salt (MSR) – teknologi generasi lanjutan yang menjanjikan efisiensi tinggi, keamanan inheren, serta minim limbah radioaktif.
Studi bersama ini akan mengevaluasi aspek keselamatan, desain teknis, hingga analisis finansial sebagai persiapan menuju implementasi proyek PLTN pertama di Indonesia. Direktur Utama/Dirut PT Thorcon Power Indonesia Niels Berger menyatakan optimisme bahwa kerja sama ini dapat membawa Indonesia menjadi pelopor energi nuklir modern di kawasan.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin dalam pemanfaatan teknologi nuklir yang aman dan efisien. Kolaborasi ini adalah langkah awal menghadirkan solusi energi jangka panjang yang bersih, stabil, dan ramah lingkungan,” ujar Niels.
Langkah PLN Nusantara Power ini mempertegas perannya sebagai pionir dalam mendorong transisi energi berbasis sains dan teknologi maju menuju target Net Zero Emissions. Selain itu, PLN NP dan ThorCon membuka peluang keterlibatan anak perusahaan atau mitra strategis lainnya dalam proses kajian, memastikan setiap tahapan mengedepankan aspek keselamatan dan keberlanjutan.
Dengan inisiatif ini, PLN Nusantara Power menunjukkan keseriusannya menjadikan teknologi nuklir sebagai salah satu pilar utama pembangkit listrik di masa depan, sejalan dengan upaya Indonesia menuju kemandirian energi dan pengurangan emisi karbon secara signifikan. (ony)