Wakil Bupati Malang Hj Lathifah Shohib Meninjau Langsung PKW Kegiatan Rias Rambut di Pendopo R. Panji Dinas Pendidikan. (foto/sam)

Malang, (pawartajatim.com) – Pemerintah Kabupaten/Pemkab Malang melalui Dinas Pendidikan terus berupaya memperkuat program pendidikan vokasi untuk mencetak wirausaha baru yang mandiri dan berdaya saing. Salah satunya Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tahun 2025 yang digelar di Aula Raden Panji Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Kamis (30/10/2025).

Program ini merupakan kursus dan pelatihan, pendidikan vokasi, dengan jenis keterampilan tata kecantikan rambut. Pelatihan ini diikuti 20 lebih peserta dengan durasi total 150 jam pelajaran, hasil kerja sama antara LKP Saraswati, UMKM Kecantikan serta dukungan dari BRI dan platform digital Dharma dibawah binaan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.

Wakil Bupati Malang, Dra Hj Lathifah Shohib, menyampaikan, apresiasi atas terselenggaranya program yang dinilai efektif dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan di daerah Kabupaten Malang.

“Atas nama Pemkab Malang, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini. Program ini luar biasa, karena memberikan bekal keterampilan nyata bagi masyarakat agar bisa mandiri dan menjadi wirausahawan baru,” kata Wakil Bupati Lathifah.

Ia menegaskan, peserta pelatihan yang seluruhnya dibiayai dari APBN melalui Kemendikbudristek ini diharapkan dapat berlanjut menjadi pelaku usaha produktif. Selain keterampilan, peserta juga memperoleh bantuan peralatan usaha dari kementerian untuk digunakan secara berkelompok membentuk Kelompok Belajar Usaha (KBU).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji, menjelaskan bahwa Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha merupakan langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan keterampilan vokasi masyarakat.

Ia menambahkan, Dinas Pendidikan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas lembaga kursus melalui berbagai pelatihan instruktur, lokakarya, dan pendampingan usaha.

Ketua Komisi IV DPRD, Zia Ulhaq (kiri), Wakil Bupati Malang Hj Lathifah Shohib (no 2 dari kiri), Dr. Suwadji (no 2 dari kanan) dan Ketua PKW Saraswati (kanan). (foto/sam)

“Kami ingin memastikan LKP bukan hanya tempat belajar keterampilan, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Karena sehat bukan hanya jasmani dan rohani, tetapi juga ekonomi,” pungkasnya.

Wakil Bupati Malang, Hj Lathifah Shokhib, menilai keberadaan pelatihan kewirausahaan dari pemerintah, sangat penting karena dapat menjadi bekal bagi pelaku UMKM untuk tetap berkembang.

Kadis Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji, menilai, langkah tersebut menjadi salah satu kunci untuk melahirkan wirausaha baru sekaligus meningkatkan kapasitas pelaku usaha  yang mandiri.

“Dengan adanya pelatihan ini kan, artinya mereka bisa mendapatkan bekal tambahan untuk mengembangkan usaha,” ucapnya. Suwadji, menekankan, pelaku UMKM memiliki peran vital sebagai tulang punggung perekonomian di suatu daerah, tak terkecuali di Kabupaten Malang.

Sebab, selain mampu menyerap tenaga kerja yang banyak, sektor UMKM juga menjadi penggerak utama roda ekonomi masyarakat. Program pelatihan yang digagas dinas pendidikan sudah tepat, melalui Pendidikan luar sekolah.

‘’Tinggal bagaimana implementasinya bisa berkelanjutan, tidak hanya sebatas teori, tapi juga diikuti pendampingan dan dukungan ketrampilan” ujarnya. Untuk itu, dirina mendorong pelaku/ lembaga sebagaimana Saraswati tidak berjalan sendiri, melainkan menggandeng berbagai pihak, baik swasta maupun lembaga keuangan, untuk memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan UMKM.

Dengan demikian, pelaku UMKM di kabupaten Malang mampu terus berkembang hingga menjangkau pasar tingkat nasional bahkan internasional. “Jika usaha mikro dibina secara serius dan konsisten juga di berikan ketrampilan, saya yakin bukan hanya ekonomi yang semakin kuat, tetapi kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat,” ujar Suwadji.

Menurut dia, peserta Rima dari Lebak, “langkah ini baik bagi peserta dengan pengalaman pelatihan dapat digunakan dimasyarakat yang menjadi sasaran kedua program ini adalah masyarakat yang berusia produktif untuk berwirausaha,” katanya.

“Program PKW di Kabupaten Malang menyasar di usia produktif. Program ini diharapkan dapat membekali peserta dengan keterampilan wirausaha atau kemampuan untuk bekerja di dunia usaha,” tambahnya.

Sementara itu, program PKK memprioritaskan masyarakat yang telah tamat sekolah namun tidak melanjutkan pendidikan atau yang tidak bersekolah. Peserta akan diberikan pelatihan kerja sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri.

Dengan adanya program ini, diharapkan terjadi peningkatan produktivitas dan kesempatan kerja bagi masyarakat muda di Kabupaten Malang. (sam)