Pidato Perdana di DPRD, Ipuk – Mujiono Programkan Kebut Penurunan Kemiskinan

Bupati Ipuk Fiestiandani bersama Wabup Mujiono memberi keterangan ke wartawan usai pidato perdana di DPRD Banyuwangi, Rabu (5/3/2025). (Foto/udi)
Bupati Ipuk Fiestiandani bersama Wabup Mujiono memberi keterangan ke wartawan usai pidato perdana di DPRD Banyuwangi, Rabu (5/3/2025). (Foto/udi)

Banyuwangi,(pawartajatim.com)- Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi periode 2025-2030 Ipuk Fiestiandani – Mujiono memaparkan pidato perdananya dalam paripurna DPRD, Rabu (5/3/2025).

Pasangan kepala daerah yang dilantik 20 Februari kemarin ini memastikan akan mempercepat penurunan angka kemiskinan. Hingga tahun 2024, angka kemiskinan turun di level 6,54 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi Covid.

Saat periode pertama menjabat, Ipuk menyebutkan angka kemiskinan di Bumi Blambangan menembus 8,06 persen. Lalu, terus turun hingga di level 7,34 persen. Turunnya kemiskinan ini sejalan dengan turunnya angka pengangguran yang mencapai 4,03 persen di tahun 2024.

“ Ke depan, kami memrogramkan akselerasi penurunan angka kemiskinan. Ada tiga prioritas pembangunan yang akan kami jalankan selama lima tahun,” kata Ipuk didampingi Wakilnya Mujiono.

Salah satu pendukung mempercepat penurunan kemiskinan adalah penguatan sektor unggulan di Banyuwangi. Diantaranya, pariwisata, pertanian, ekonomi kreatif dan UMKM. Termasuk, pemerataan infrastruktur dan pelayanan publik. Hal ini untuk mendongkrak pendapatan per kapita warga Banyuwangi yang menembus Rp62,09 juta. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan kabupaten tetangga Banyuwangi.

Selain penurunan kemiskinan, program pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas wajib selama lima tahun mendatang. Bidang pendidikan akan menyasar 1000 mahasiswa dan program zero putus sekolah. Pihaknya juga akan membangun Institut Seni Indonesia untuk mencetak insan kreatif bidang seni.

Bidang kesehatan akan dibangun rumah sakit di wilayah selatan, layanan pusat jantung dan stroke di RSUD Blambangan. Lalu, menyelesaikan jalur lintas timur (JLT) dan jalur lintas selatan (Pansela). Lalu, peningkatan 518 ruas jalan kabupaten untuk mendongkrak ekonomi. Ada juga perbaikan 10.000 rumah tak layak huni dan 30.000 titik lampu penerangan jalan umum (LPJU).

Seluruh program itu dikemas dalam visi misi “ Mewujudkan Banyuwangi yang Maju, Sejahtera dan Berkah untuk Semua,”. Visi ini memiliki makna terciptanya Kabupaten Banyuwangi yang berdaya saing dan masyarakat yang sejahtera. (udi)