Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Warga Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi menggelar sweeping dump truck galian C, Selasa (5/7) siang. Aksi ini dipicu banyaknya kendaraan ini yang kerap mengangkut material tambang melebihi kapasitas.
Dampaknya, jalan di desa setempat rusak parah. Diawali dengan doa bersama di lapangan, warga bergerak menuju titik pintu masuk desa. Jalur ini yang setiap hari dilalui dump truck galian C dengan muatan melebihi tonase.
Warga kemudian memasang portal agar truk tidak sembarangan masuk. “Ini puncak kekesalan warga. Akibat dilalui dump truck dengan muatan berlebih, jalan di desa kami rusak parah. Bahkan, jembatannya ambrol, sangat berbahaya,” kata Kepala Desa Cantuk, Masbudi.
Warga nekad turun ke jalan lantaran kesabarannya habis. Beberapa kali mengajukan keberatan ke pengelola tambang galian C tetap tidak digubris. Bahkan, portal pembatasa jalan yang dipasang warga kerap kali dihantam dengan dump truck.
“Kami bukan melarang dump truk galian C melintas. Tapi, harus sesuai Perbup No.60 tahun 2021 tentang Angkutan Barang Mobil Bak Terbuka. Aturannya sudah jelas, tidak boleh overload muatan,” tegas Masbudi.
Selama ini, desanya hanya menjadi lintasan dump truck galian C. Sedangkan tambangnya di luar desa. Namun, karena jumlah dump truck yang melintas mencapai ratusan unit per hari, jalanan desa manjdi hancur. Jalan yang rusak parah sepanjang 4 kilometer.
Rusaknya sudah lebih dari 5 tahun. Akibat rusaknya jalan, warga sering kecelakaan. Bahkan, anak-anak sekolah terpaksa memutar ketika bersekolah karena menghindari jalan rusak. Selama sweeping, warga hanya menyasar dump truck dengan muatan lebih.
Bagi dump truck dengan muatan standar, muatannya tak sampai menggunung tetap dibiarkan melintas. “Kami berharap, ada solusi terkait angkutan dump truck ini. Jangan sampai warga kami terus menjadi korban jalan rusak,” pungkasnya. (udi)