PLN Nusantara Power UP Tanjung Awar-awar memanfaatkan limbah pertanian jagung sebagai bahan campuran batu bara (co-firing) pada PLTU berkapasitas terpasang 2 X 350 MW di Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Tuban. (foto/ist)

Tuban (pawartajatim.com) – PLN Nusantara Power (PLN NP) lewat PLTU Tanjung Awar-Awar di Tuban kini punya cara baru untuk ikut  mendukung energi bersih. Mereka memanfaatkan limbah jagung dari para petani seperti bonggol dan jerami untuk diolah jadi bahan bakar biomassa co-firing di pembangkit listrik.

Seperti kita tahu, Tuban adalah salah satu lumbung jagung nasional. Setiap tahun produksinya bisa tembus lebih dari 760.000 ton. Dari angka itu, tentu saja limbahnya juga sangat banyak. Biasanya, sisa bonggol atau jerami jagung ini dibakar langsung oleh petani, yang justru menambah polusi udara.

Nah, lewat program baru ini, limbah jagung yang tadinya dianggap tidak berguna malah bisa disulap jadi sumber energi terbarukan sekaligus menambah penghasilan untuk petani. Pengumpulan limbah dilakukan lewat Koperasi Energi Cakrawala Nusantara (ECN).

Koperasi ini sudah memiliki mesin Hammer Mill berkapasitas 2 ton per jam, bantuan dari program CSR PLN NP. Dengan mesin itu, janggel jagung bisa diolah jadi biomassa, minimal 8 ton per hari. Petani pun bisa menjual limbahnya ke koperasi dan mendapatkan tambahan pendapatan.

Direktur Utama/Dirut PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, mengatakan, kalau langkah ini adalah bukti nyata bahwa transisi energi bisa berjalan beriringan dengan pemberdayaan masyarakat.

“Pemanfaatan limbah jagung menjadi biomassa co-firing di PLTU Tanjung Awar-Awar bukan cuma soal menekan emisi karbon, tapi juga soal memberi nilai tambah untuk petani lokal yang sebelumnya kesulitan mengelola limbahnya,” kata Ruly Firmansyah, Selasa (23/9).

Program ini juga mendukung aturan pemerintah soal penggunaan biomassa di PLTU, sesuai Permen ESDM No. 12 Tahun 2023, sekaligus ikut mengejar target energi baru terbarukan (EBT) nasional.

Dengan melibatkan masyarakat, PLN NP berharap tercipta ekosistem energi hijau yang berkelanjutan dan bisa memperkuat ketahanan energi Indonesia. (onny)